Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
Sebelumnya~~
BRAK
"omma... hikss.." isaknya pelan. Ia menemukan nama sahabatnya itu. Segera saja ia menyambung panggilan pada sahabatnya.
Tut tut tut
BRAK BRAK
"JIHYE!!!"
"Tuhan, kumohon lindungi aku" batinnya.
~~
Buk buk BRAK
Hening. Jihye menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya ketika sadar orang yang mencarinya itu telah berhasil menerobos masuk ke dalam kamarnya.
"PARK JIHYEEE!!! KELUAR!!"
Jihye tergelonjak kaget mendengar teriakkan disusul benda-benda yang pecah maupun dipukul dengan kasar. Sepertinya kamarnya hancur saat ini.
"Halo... halo... Jihye...?"
Ia menatap ponselnya yang ternyata sudah tersambung pada sahabatnya itu.
"H-h-halo, Jaera... hikss..." Jihye berusaha bersuara sangat kecil ditengah keributan yang dibuat orang tersebut.
"Jihye, kenapa? Ada apa denganmu?"
"T-t-tolong aku...Jung Hae In... dia..."
"Apa? Aku tidak mendengarmu. Jangan buat aku khawatir. Katakan padaku..."
"Jung Hae In. Dia seperti orang gila di rumahku... hikss.. tolong aku..." cicitnya dengan isak tangisnya.
"APA?! Jung Hae In?"
"Sssttt, Jaera..."
Jihye menutupi layar ponselnya untuk menghalau suara teriakan Jaera terdengar karena menyadari suara berisik di luar lemari berubah hening. Jantungnya bertalu dengan cepat. Jaera di sebrang sana masih berbicara panjang lebar karena rasa cemasnya. Keringat dingin mengalir deras dipelipisnya ketika mendengar suara yang menurutnya begitu menakutkan untuknya saat ini.
"Ternyata kau di sana, sayang..."
Jihye menggeleng lemah mendengar suara itu dekat sekali. Tangannya menggenggam ponsel dengan erat bertepatan dengan pintu lemari yang terbuka lebar. Taraa... Hae In berada dihadapannya dengan keadaan yang berantakan dan wajah yang tersenyum menang menemukan gadis pujaannya di dalam sana. Sedangkan Jihye mencoba mundur walau ia tahu itu percuma karena ia berada di lemarinya saat ini dan tidak ada jalan untuk kabur kecuali melewati tubuh besar dan tinggi dihadapannya ini.
"Ketemu... aku lelah, sayang. Sudahi permainannya ya"
"K-kau gila... hikss..."
"Aku tahu. Tenanglah, sayang. Aku tidak akan menyakitimu" Hae In semakin tersenyum lebar namun kali ini lebih mengarah pada senyum smirk ketika melihat tubuh bergetar Jihye yang masih meringkuk di dalam lemarinya. Lalu pandangannya tertuju pada ponsel gadis itu yang digenggam erat.
"Sayang, berikan ponselmu padaku" Jihye menggeleng sehingga Hae In meledak. Raut wajahnya berubah keras dan bengis.
"BERIKAN!!"
"TIDAK, BRENGSEK!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
De Todo"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...