Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
Sebelumnya~
"sekarang bisa kau jelaskan padaku semuanya, Cho Kyuhyun? Hubungan kalian bertiga di masa lalu. Aku sudah mendengar sebagian dari Sungmin, tapi itu tidak cukup untuk dijadikan sebuah penjelasan. Jadi aku merencanakan untuk mempertemukan kalian di sini" Kyuhyun menatap Jaera dengan air mata menggenang kemudian menatap Raemin dengan wajah bingungnya.
"Shin Jaera, apa maumu?" desis Kyuhyun serak.
"kau sudah mendengarnya, aku ingin penjelasan kalian bertiga!!"~~
"biarkan aku menjelaskannya, Jaera-ya..." tiba-tiba Donghae bersuara. Entah sejak kapan pria itu mendekat tepat di samping tempat duduk Raemin.
"jelaskan, oppa!"
"tapi, kita butuh tempat yang lebih privasi. Bagaimana kalau kita ke apartemenku?"@at Donghae's apartemen.
Jaera, Jihye, dan Raemin duduk di satu sofa bersama. Donghae duduk di sofa single, sedangkan Hae In dan Kyuhyun duduk di sofa bersama yang berhadapan dengan milik Donghae. Pria pemilik apartemen menghembuskan nafas perlahan sebelum memulai pembicaraan mereka.
"apa yang ingin kau ketahui, Jaera? Kebenaran tentang hubungan mereka?" Jaera hanya mengangguk, tangannya menggenggam erat tangan Jihye yang duduk di sampingnya. Sedangkan Raemin, dia sama sekali tidak mengerti pembicaraan orang-orang ini sehingga ia bangkit dan memilih masuk ke dalam kamarnya. Jaera berusaha menahannya tapi, Donghae menghalanginya.
"biarkan dia masuk ke dalam kamarnya, Jaera. Dia sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini. Dia tidak tahu apa-apa" Jaera mengerutkan keningnya bingung. Jelas ini juga menyangkut gadis itu karena Raemin menjadi masa lalu Hae In dan Kyuhyun.Donghae menatap dua pria yang sudah ia kenal sejak dulu ini lekat. "dan untuk kalian berdua, jangan terlalu banyak berharap dengan adanya Raemin dihadapan kalian sehingga kalian bertindak menggila seperti ini"
"hyung... Raemin masih hidup?" pertanyaan itu keluar dari mulut Hae In yang daritadi tertutup.
"bisa ya, bisa tidak. Tapi, sepertinya aku harus menjawab tidak untuk kalian. Apa kalian ingin mendengar cerita dariku?"Satu bulan setelah meninggal adik semata wayangnya, Donghae merasa hampa karena tidak ada rengekan khas adiknya lagi. Tidak ada lagi yang bermanja-manja padanya ataupun merajuk karena tidak dituruti keinginannya. Tidak ada lagi.
"Donghae-ya, ayo makan... kau belum makan dari kemarin" seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamarnya dan menemukan Donghae tengah memandangi foto adiknya dengan sedih. Ini sudah lewat satu bulan tapi, Donghae masih dikerubuni perasaan kehilangan.
"Donghae-ya, jangan seperti ini. Raemin sudah bahagia di sana, jangan buat dia kesusahan dengan dirimu yang terus menahannya di sini" nasihat dari ibunya itu. Wanita itu duduk ditepi ranjang kemudian mengusapi rambut putranya lembut. Ia juga merasa kehilangan, tapi dia tidak boleh terus merasa seperti itu karena pasti putrinya akan tersiksa dialam sana.
"omma... hikss.. aku tidak percaya Hae In tega melakukan itu pada Raemin. Bukankah... mereka berpacaran? Kenapa dia tega...?" nyonya Lee memeluk putranya yang terisak pelan.
"apa kau belum mendengar hasil siding Hae In? Dia tidak bersalah, nak. Mana mungkin dia membunuh Raemin saat dia juga merasa kehilangan saat itu... omma hanya berpikir, mungkin Hae In terjebak"
"tidak mungkin!! Jelas-jelas Kyuhyun melihatnya mencekik Raemin..." nyonya Lee menghembuskan nafasnya karena merasa ini tidak akan berhasil kalau berbicara di saat Donghae masih dirasa sedihnya.
"tapi kita tidak bisa menyalahkannya begitu saja, Hae-ya. Bisa saja itu benar bukan kesalahannya..."Donghae diam tak membalas. Dia ingin mengikuti perkataan ibunya, tapi rasa kecewa itu masih ada dalam hatinya saat mendengar Kyuhyun melihat Hae In mencekik Raemin sampai mati karena di tubuh adiknya ada luka tercekiknya. Itu tandanya Hae In yang melakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Nezařaditelné"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...