15. Masalah

1K 72 1
                                    

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!


**


Pagi ini diawali oleh pertengkaran sepele pasangan yang baru-baru saja bertunangan itu. Bahkan nyonya Cho yang melihatnya diambang pintu hanya dapat menggelengkan kepalanya.


"hari ini aku akan tetap sekolah! Titik!"
"Kau sakit, jangan keras kepala!"
"Terserah. Aku yang sakit, bukan kau!"
"Tidak. Hari ini kamu di rumah. Istirahat!"
"Tidak mau! Aku sudah kelas 3, Cho Kyuhyun. Aku tidak mau menambah absensiku lagi! Bisa-bisa aku tidak lulus, kau mau tanggung jawab kalau aku tidak lulus?"
"Kau lagi sakit, itu tidak masalah sama sekali dengan nilai. Nanti kuberikan surat sakit ke wali kelasmu"
"Tidak!! Omma, izinkan Jaera sekolah hari ini ya. Tinggal seminggu lagi menuju ujian akhir. Jaera tidak mau tertinggal" nyonya Cho mendekat ke arah pasangan itu lalu mengusap rambut Jaera.
"Omma sebenarnya sependapat dengan Kyuhyun..." Jaera cemberut sedangkan Kyuhyun tersenyum menang karena mendapat dukungan.
"Tapi kalau kamu mau tetap sekolah, janji sama omma jangan sampai pingsan dan kelelahan"
"Omma!!"


Kali ini nyonya Cho mengelus wajah putranya yang berteriak tidak terima. Jaera juga tersenyum mendengarnya karena ternyata calon mertuanya ini memihaknya, bukan Kyuhyun.


"Iya, omma. Jaera pasti tidak akan pingsan"
"Omma, Jaera harus istirahat. Bahkan panasnya belum turun"
"Ada kamu yang bisa menjaganya di sekolah. Apalagi masalahnya? Yang dikatakan Jaera benar, dia kelas 3 dan ebentar lagi ujian. Dan absensinya juga termasuk nilai. Ditambah lagi ada pelajaran yang harus dilewatinya kalau tidak masuk sekolah" Kyuhyun mengkerutkan bibirnya kesal lalu pergi keluar kamar dengan perasaan tidak adil karena ibunya sendiri tidak memihaknya.


Nyonya Cho terkekeh melihat tingkah Kyuhyun yang merasa kesal lalu pandangannya beralih pada Jaera yang tiba-tiba memeluknya. Kyuhyun, benar... demamnya belum turun, batin nyonya Cho.


"Terima kasih, omma..." kata Jaera senang.
"Iya, sayang. Tapi, kamu harus bawa obatnya. Demam kamu belum turun, Kyuhyun khawatir sampai tidak mengizinkanmu sekolah"
"Siap, omma. Aku pasti minum obatnya!"
"Jangan lupa makan dulu"
"Iya. Dan masalah Kyuhyun, biar saja. Nanti dia juga sadar sendiri"


@at School.


Masih dengan suasana badmood, Kyuhyun menghentikan mobilnya diparkiran sekolah khusus murid. Matanya melirik Jaera yang sedang melepas self beltnya. Ketika Jaera akan keluar mobil, Kyuhyun menarik lengannya kemudian menyentuh wajah gadis itu lembut.


"Benar sudah lebih baik? Demammu belum turun..."
"Kenapa bocah ini jadi perhatian belakangan ini. Membuat jantungku menggila saja"
batin Jaera dengan wajah merona.
"Lihat, pipimu merah. Pasti kamu kedinginan. Sudah, kita pulang!"
"Jangan. Pulang di saat sudah sampai di sekolah, jangan gila. Lagipula, aku sudah bawa obat. Jadi tenang aja... sudah ya, aku turun dulu"


Dengan cepat Jaera turun dari mobil meninggalkan Kyuhyun yang berusaha untuk menahannya lagi namun gagal. Desahan frustasi keluar dari mulut Kyuhyun seraya memijit pelipisnya melihat kelakuan Jaera yang tidak penurut.

Between You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang