Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
“kau yakin ingin memperkerjakan lulusan SMA sepertiku sebagai manager di café milikmu?” tanya Jihye semangat pada pria dihadapannya itu. Pria itu mengangguk pasti sambil tertawa.
“tentu saja, kebetulan aku harus mengurusi halmoni di Busan selama 2 bulan. Jadi tidak masalah untuk menggantikanku sebagai manager di sini” Jihye langsung memeluk pria itu dan mengucapkan rasa terima kasihnya sebanyak-banyaknya.
“ya ampun, terima kasih. Kau memang temanku, Chang Wook oppa… haha” pria bernama lengkap Ji Chang Wook itu terkekeh karena ini pertama kalinya Jihye mau menyebutnya ‘oppa’. Dulu Jihye selalu menolak dengan alasan umur mereka hanya berbeda bulan saja.
“baiklah, mulai besok datang pukul 7 pagi, aku akan mengenalkanmu pada seluruh karyawanku. Dan berpenampilan yang bagus karena kau akan menjadi seorang manager”
“SIAP BOSS!”
“tapi kau sepertinya sakit ya? Wajahmu pucat” Jihye menyentuh wajahnya, dia memang merasa tidak enak badan sejak pagi hari. Perutnya terus saja merasa mual.
“ah, tidak apa-apa. Mungkin hanya masuk angin biasa”
“kau yakin?”
“aish, tentu saja!”Chang Wook tertawa kemudian membawa gadis itu jalan-jalan di sekitar cafenya dengan memeluk bahunya. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan dan tanpa diketahui ada seseorang yang sedari tadi mengikuti mereka dengan sebuah kamera di tangannya. Sesekali ia mengarahkan lensa kameranya ke arah Jihye dan Chang Wook yang masih bersanda gurau tanpa mengetahui ada yang mengambil foto mereka.
“saya mendapat informasi baru, tuan”
Hae In menahan geramannya melihat foto yang diambil oleh orang suruhannya untuk mengawasi kegiatan Jihye selama ia tidak ada di samping gadis itu. Tapi, apa yang dilihatnya sekarang? Gadisnya dipeluk pria lain dan mereka terlihat sedang berkencan.
“apa kau sedang bermain api di belakangku, Park Jihye?” desisnya menahan amarah.
“Han, siapkan mobil!” perintahnya pada supir pribadinya.
“baik!”Hae In meninggalkan pekerjaannya di kantor padahal satu jam lagi dia akan rapat bersama Cho Corp, tapi dia tidak peduli. Dia bisa membicarakan kerja sama mereka kapan saja karena mengenal pria yang akan diutus Cho Corp.
“berikan kuncinya! Aku akan mengemudi sendiri” dengan patuh supirnya memberikan kunci mobil berlogo kuda jingkrak itu dan Hae In langsung masuk ke dalam mobil meninggalkan kantornya dengan kecepatan tinggi.
“Cho Kyuhyun, kita batalkan rapat hari ini! Ada hal penting yang harus kulakukan” tanpa mendengar jawaban dari pria yang ditelponnya itu, Hae In langsung memutuskan panggilan tersebut dan semakin malajukan mobilnya.Sampai di tempat yang dikirim oleh orang suruhannya, Hae In memarkirkan mobilnya dengan secepat kilat dan turun dengan wajah tak bersahabat. Dia memasuki café yang ramai dengan gadis-gadis SMA itu, tapi kini tatapannya lebih tertuju pada gadisnya yang sedang duduk berhadapan dengan pria yang sangat ingin ia tonjok wajahnya.
Sret
“kita pergi!” Jihye terkejut setengah mati melihat Hae In berada di café itu. Wajah pria itu terlihat keras menahan marah. Chang Wook yang melihat seorang gadis ditarik paksa seperti itu tidak diam begitu saja, dia menarik lengan Jihye kemudian menyentakkan hingga genggaman Hae In terlepas. Chang Wook menyembunyikan Jihye di belakang tubuh besarnya.
“kau tidak apa-apa?” Jihye ingin menjelaskannya pada Chang Wook tapi, ia berteriak ketika Hae In memukul wajah Chang Wook sampai pria itu tersungkur menabrak meja hingga berjatuhan. Para pelanggan berteriak kaget melihat kekacauan itu. Karyawan café segera mendekati Hae In untuk menahan pria itu yang bersiap memukul Chang Wook yang merupakan pemilik café tersebut.
“YAISH LEPASKAN! AKAN KUBUNUH KAU!” pekik Hae In hilang control. Jihye membantu Chang Wook seraya bergumam maaf. Dia beralih pada Hae In kemudian mencoba menenangkan Hae In yang sulit untuk dikendalikan amarahnya.
“aku akan jelaskan, aku akan jelaskan tolong jangan seperti ini…” desah Jihye sambil meremas bahu Hae In yang menegang. Melihat ada Jihye ia menatap gadis itu tajam.
“Jihye-ya, menjauh dari pria itu. Dia akan menyakitimu” Hae In kembali memanas mendengar ucapan Chang Wook yang sedang dibantu berdiri oleh karyawannya.
“SIALAN KAU!!” Jihye memeluk erat Hae In yang berusaha menyerang kembali Chang Wook. Ini hanya salah paham. Dia tidak ingin Hae In sampai hilang kendali seperti ini.
“aku akan jelaskan… hikss.. tolong” isak Jihye tak kuat. Dia tidak tahu harus seperti apa lagi untuk menahan Hae In berbuat hal buruk pada Chang Wook.
“kita pergi!” Hae In melempar tatapan benci pada Chang Wook kemudian menarik Jihye keluar café. Chang Wook ingin mencegahnya lagi, tapi Jihye langsung menggeleng.
![](https://img.wattpad.com/cover/176261977-288-k271788.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Acak"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...