Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
Tuan Cho baru saja kembali dari kantor di saat bersamaan Kyuhyun baru saja pulang dari sekolah. Ayah dan anak itu tak saling tegur sapa melainkan melongos pergi masuk ke dalam rumah tanpa kata. Nyonya Cho tersenyum melihat kedatangan suami dan putranya yang secara bersamaan.
"Kalian sudah pulang, ayo cepat mandi lalu makan malam ya..."
"Omma, aku sudah makan di luar. Dan aku sedang banyak tugas hari ini, jadi aku ingin menyelesaikannya. Aku tidak makan bersama ya.." nyonya Cho sedih mendengar putranya seakan menghindari keluarganya sendiri.
"Hormati ommamu yang sudah susah payah membuat makanan" tegur tuan Cho pada Kyuhyun.
"Aku sudah katakan alasanku..."
"Sudah, sudah... Kyu, omma akan bawakan cemilan saja nanti. Oke?" Kyuhyun mengangguk lalu berlalu ke kamarnya. Tuan Cho mendengus kesal dengan sikap arogan putranya sendiri. Walau ia akui, ia juga sama seperti itu.
Tuan Cho juga menuju kamarnya untuk membersihkan diri diikuti oleh istrinya. Nyonya Cho membantunya melepaskan jas dan dasinya dengan penuh kesabaran.
"Sayang, aku sudah menemukan cara tepat..." ucap nyonya Cho tiba-tiba yang membuat sang suami tertarik.
"Aku berniat untuk melanjutkan perjodohan Kyuhyun yang tertunda"
"Maksudmu perjodohan konyol itu?"
"Ya..." tuan Cho berpikir sejenak.
"Sepertinya itu cara terbaik untuk membuat Kyuhyun kembali normal. Lagipula Kyuhyun sudah mengenalnya dekat, ini tak akan sulit"
@at Kyuhyun's Room.
Pemilik kamar yang baru saja selesai membersihkan dirinya itu langsung membaringkan tubuh di atas ranjang dengan bantingan sedikit kuat. Masalah tugas, dia hanya mengarang saja karena pada kenyataannya dia tidak memiliki tugas sama sekali. Semua tugas sekolah ia selesaikan di sekolah karena malas untuk mengerjakannya di rumah. Ia ingin istirahat ataupun bermain. Tangannya terangkat menyentuh bibirnya sendiri. Ia teringat kembali saat siang tadi mencium Jaera. Perasaan berdesir itu nyata. Dia merasakan hal sama saat bersama Sungmin ketika bersama Jaera.
"Jaera... nuna? Aku tidak akan pernah memanggilnya seperti itu sampai kapanpun" gumamnya seraya tersenyum tipis. Bahkan dia tak sadar sang ibu berdiri diambang pintu, melihatnya sedang tersenyum seraya menyentuh bibirnya.
"Ada apa dengan putra omma??" Kyuhyun terkejut mendengar suara itu dan segera bangun dari posisi tidurnya. Nyonya Cho mendekat dengan kotak obat dan beberapa cemilan di tangannya.
"Omma..." Kyuhyun jadi salah tingkah ketika ibunya itu tersenyum menggoda kepadanya.
"Sini, omma obati wajahmu"
"Tidak perlu, omma. Ini sudah akan sembuh..." elaknya.
"Tetap saja harus diobati sampai lebamnya hilang"
Akhirnya ia menurut, membiarkan ibunya mengobati wajahnya. Tatapannya tertuju pada wajah sang ibu yang sangat serius mengobatinya.
"Omma..."
"Ya, sayang?"
"Maafkan aku, omma..." gerakan tangan nyonya Cho terhenti saat mendengar permohonan itu. Kini ia pusatkan tatapan pada manik mata putranya dengan sendu.
"Kenapa, sayang?"
"Appa sudah menceritakannya, bukan? Bahkan kini appa dan Sungmin hyung menatapku dengan pandangan jijik. Tapi, omma tidak begitu... omma bahkan menjagaku, merawatku, dan memperhatikanku" tanpa bisa dicegah mata nyonya Cho berkaca-kaca menahan tangis. Kyuhyun mengusap air mata yang baru saja mengalir di pipi wanita pertama yang sangat ia cintai ini.
"Jangan... kumohon jangan menangis, omma. Ya, aku memang menjijikan karena menyukai seorang pria terlebih dia adalah hyungku sendiri. Tapi, omma... ini juga perasaanku. Apakah salah aku mencintainya? Lalu untuk apa tuhan memberikanku perasaan sedalam ini jika akhirnya aku dikucilkan seperti ini? Tapi, omma tenang saja... aku sedang berusaha untuk melupakan perasaan ini. Ada... ada seorang gadis yang mampu membuatku nyaman bersamanya"
"Apakah Jaera?"
"Eum! Dia gadis yang berbeda. Omma tidak masalahkan dengannya?" Nyonya Cho menggeleng cepat.
"Kalau begitu, dua hari lagi kau harus bertunangan dengan Jaera!"
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Random"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...