Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
Akhirnya Kyuhyun dan Sungmin lulus dari jenjang SMA mereka dan melanjutkan pendidikan menjadi mahasiswa. Tuan Cho menginginkan Kyuhyun untuk mengikuti aklerasi di kampusnya nanti agar dapat wisuda lebih cepat maka dari itu waktu Kyuhyun untuk Jaera sedikit terbatasi karena Kyuhyun harus focus belajar. Kyuhyun juga berada di universitas yang berbeda dengan Jaera. Kyuhyun harus melanjutkan kuliahnya di Universitas Seoul karena mendapatkan tawaran dari pihak kampus jadi mau tak mau dia kuliah di sana.
Walau begitu, Kyuhyun tetap rajin mengantar jemput Jaera. Hanya saja dua minggu kemudian kebiasaan itu sedikit menurun karena terkadang Kyuhyun pulang sedikit lama untuk mendapatkan kelas tambahan. Pria itu memang berjanji pada ayahnya untuk wisuda lebih cepat agar bisa membantu pekerjaan ayahnya juga perusahaan Jaera.
From : Cho
"maaf.. hari ini aku tidak bisa menjemputmu lagi, yeobo..."Jaera merengut membaca pesan dari Kyuhyun yang lagi-lagi tidak menjemputnya. Semenjak Kyuhyun focus di kelas aklerasinya, Jaera jadi jarang sekali bertemu Kyuhyun karena pria itu terkadang pulang sangat larut, setelah dari kampus biasanya Kyuhyun akan pergi menemui ayahnya membicarakan pekerjaan dan akhirnya pulang larut. Pernah suatu hari, Jaera menunggu Kyuhyun sampai menahan kantuknya, tapi tepat jam 12 malam Kyuhyun belum juga pulang. Akhirnya, dia tertidur di sofa dan keesokan harinya sudah pindah di kamar dengan Kyuhyun memeluknya.
To : Cho ❤
"baiklah 😟"From : Cho ❤
"jangan sedih, aku janji lain waktu bisa melakukan rutinitas menjemputmu. Jangan menungguku, aku akan pulang malam. Saranghae 😙"Jaera menghembuskan nafas tanpa membalas pesan dari Kyuhyun dia melangkah menuju halte. Jaera juga tidak ingin mengganggu Kyuhyun, tapi jujur saja dia merindukan kejahilan Kyuhyun saat menggodainya. Malas pulang lebih awal, Jaera memilih mampir ke super market untuk membeli bahan makanan yang sudah habis di apartemen mereka. Jaera dan Kyuhyun memang sudah pindah ke apartemen seminggu setelah Kyuhyun masuk kuliah untuk memulai sikap mandiri pasangan muda itu. Sejenak kesedihannya sedikit hilang karena focus berbelanja.
Tiba-tiba tepukan ringan hinggap di bahunya, ia menemukan Jihye yang sedang bersama Hae In yang berada di belakang troli. Jaera tersenyum karena Jihye dan Hae In selalu bersama setelah masalah Raemin selesai. Hae In sudah kembali focus pada Jihye yang waktu itu sedikit kecewa karena Hae In masih memikirkan gadis lain.
"berbelanja, bu?" Jaera tertawa sambil menepuk lengan Jihye pelan.
"iya, kalian? Berkencan di super market?"
"tentu tidak, kami juga berbelanja" jawab Jihye sambil tertawa kecil.
"setelah ini kami akan berkencan" sambung Hae In tiba-tiba.
"uh.. bikin iri saja" goda Jaera. Tapi, dia berkata jujur. Dia iri karena Hae In masih ada waktu untuk pergi bersama Jihye sedangkan Kyuhyun tidak sempat menemaninya pergi.
"Hae-ya, bisa ambilkan bahan-bahan membuat kue untukku? Aku ingin berbicara dengan Jaera dulu. Ini bahannya" Hae In memincingkan matanya melihat Jihye yang seakan mengusirnya.
"bilang saja mengusirku.. huh..." mulutnya memang mengeluh, tapi dia tetap melaksanakan perintah Jihye, membiarkan dua gadis itu berbicara. Jihye tersenyum melihat Hae In yang sudah pergi.
"bagaimana kabarmu dengan Kyuhyun?" Jaera tersenyum tipis.
"baik, kalian sepertinya semakin lengket saja ya"
"entahlah, setelah acara marahku berakhir, dia semakin menempel padaku. Oh iya, ini... datang ya" Jaera memandang undangan yang diberikan Jihye lalu membulatkan mulutnya sambil menatap tajam Jihye.
"jangan bilang..."
"bukan, itu undangan ulang tahunku. Haha... kau berpikiran macam-macam" kata Jihye meluruskan. Jaera mendengus. Padahal dia akan berteriak kesenangan kalau itu adalah undangan pernikahan Jihye dan Hae In.
"kapan kalian menyusulku dan Kyuhyun? Sepertinya Hae In juga sudah tidak tahan"
"tidak, Jae. Aku sedang mencari pekerjaan dulu. Aku ingin membantunya saat memang pernikahan kami berlangsung dengan uang hasil kerjaku. Aku tidak bisa membiarkan Hae In membayarnya sendiri"
"tapi, itu memang tugasnya. Aku sendiri, orang tua Kyuhyun yang mengurus semuanya. Kau ingat, aku menikah saat keadaan bagaimana?" Jihye mengangguk sambil tertawa kecil.
"tetap saja, aku tidak mau merepotkan. Kalau ada informasi pekerjaan, bilang padaku ya. Oh ya, jangan katakan pada Hae In, dia bisa mengamuk padaku" Jaera mengangguk pada akhirnya lalu mereka mengobrol sambil melanjutkan acara belanja Jaera. Jihye tidak peduli dimana Hae In yang mungkin masih sibuk memilih bahan-bahan untuk kue.
![](https://img.wattpad.com/cover/176261977-288-k271788.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Random"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...