Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
Setelah kejadian yang cukup mengejutkan bagi Jaera itu, kini gadis itu tidak berani menampakkan wajahnya dihadapan Kyuhyun. Padahal yang seharusnya bersikap seperti itu adalah Kyuhyun karena pria itu yang dengan sembrono menciumnya tanpa alasan dan di waktu yang tidak tepat. Kyuhyun sendiri, dia tidak merasakan apapun melihat Jaera yang menghindarinya. Justru ia merasa hidupnya tentram tanpa gangguan lagi dari Jaera yang selalu berusaha menghalangi setiap rencananya. Tapi, ada yang aneh pada dirinya. Ketika mencium Jaera, ada perasaan berdesir yang ia rasakan di tubuhnya. Namun, Kyuhyun berusaha menepis pikiran-pikiran anehnya dan kini memfokuskan mencari cara untuk menjauhkan Ria dari Sungmin.
"Hyung, kau mau kemana?" Tanyanya ketika melihat Sungmin berlarian dikoridor sekolah dengan wajah cemasnya.
"Ria pingsan saat pelajaran olahraga, aku ingin melihat keadaannya" jawabnya singkat kemudian meninggalkan Kyuhyun yang hanya bisa menghembuskan nafas kesal. Kapan sih pria itu menatapnya? Walau hanya sedikit saja.
Ketika sedang kesal dengan sikap Sungmin terhadapnya, mata elangnya menangkap Jaera yang sedang kesulitan membawa buku bahkan sampai menutupi wajahnya. Dia bahkan tidak yakin jika gadis itu melihat jalan di depannya kosong atau tidak. Mungkin jika ada pijakan turun di depannya, gadis itu tidak akan sadar. Tangan kanan Jaera yang pernah dilukainya juga sepertinya sudah mulai membaik melihat kini gadis itu mampu membawa buku sebanyak itu. Murid di sekitar hanya menyingkir membiarkan gadis itu lewat tanpa diminta karena merasa kasihan pada gadis mungil sepertinya harus membawa buku sebanyak dan seberat itu. Namun, itu tidak berlaku bagi Kyuhyun yang kini dengan sengaja berdiri di tengah koridor menghalangi jalan Jaera sehingga detik berikutnya...
BRUK
Tabrakan itu tidak bisa terelakkan membuat buku-buku di tangan Jaera berjatuhan. Kesal melihat buku-buku berantakan, Jaera menggerutu kesal pada orang dihadapannya yang dengan santai memasukkan kedua tangan dalam saku celana.
"Kau tidak lihat aku lewat ya? Seharusnya sadar diri karena orang ini sedang kesusahan membawa buku-buku. Kau justru menghalangi jalan. Lain kali gunakan mat...amu..." omelan itu terhenti saat kedua bola matanya langsung beradu pandangan dengan Kyuhyun yang sedang menyunggingkan senyum miring. Sebuah keajaiban bagi seluruh siswi-siswi karena akhirnya mereka bisa melihat pria pujaan mereka tersenyum, walau kategorinya adalah sebuah senyuman smirk mengejek. Namun, ini pertama kalinya Kyuhyun memperlihatkan senyumannya di depan publik karena biasanya yang tertampil di wajah tampannya hanya raut datar dan dingin.
"Ups.. apa perlu kubantu, sayangku?" Jaera membulatkan matanya selebar bola pingpong mendengar panggilan dari Kyuhyun menyebabkan suara bisikan dari beberapa murid yang memperhatikan mereka berdua, terlebih ketika mendengar panggilan yang dilontarkan Kyuhyun.
"Apa..." Jaera bahkan tak bisa melanjutkan kata-katanya saat Kyuhyun dengan senang hati berjongkok memunguti buku-buku yang berserakan di lantai, membaginya menjadi dua kemudian menyerahkan bagian sedikit untuk Jaera sedangkan sisanya ia bawa.
"Ayo..."
Jaera masih melongo dengan tatapan bodoh saat Kyuhyun melangkah lebih dulu. Apa yang dipikirkan pria itu? Bagaimana bisa dia memanggil dirinya 'sayangku' dihadapan semua orang? Mencoba menghilangkan rasa canggungnya ditatap orang-orang, Jaera berlari mengejar Kyuhyun yang sudah jauh di depannya. Di perpustakaan, ia melihat Kyuhyun sedang berhadapan dengan petugas perpustakaan kembali dengan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Ngẫu nhiên"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...