Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
"dia kehilangan akal! Pikirannya sudah dipenuhi uang sehingga tega melakukan itu terhadap Jaera... kita harus secepatnya menemukannya" geram tuan Cho setelah mendengar penjelasan Kyuhyun. Hae In dan Jihye juga ada di sana. Mereka gagal kencan hari ini tapi, itu bukan hal penting lagi karena kini keselamatan Jaera lebih utama.
"appa, kita harus bagaimana?"
"aku sudah meminta bantuan beberapa polisi untuk menangkap Tae Hwan. Tapi, masalahnya kita tidak tahu lokasi mereka. Ponsel Jaera dinonaktifkan setelah menelpon Kyuhyun jadi polisi tidak bisa melacaknya" Kyuhyun tiba-tiba tersentak kaget seperti menyadari sesuatu. Ia menatap cincin pernikahannya lekat-lekat.
"tidak, kita bisa melacak Jaera... cincin milik Jaera sudah kuberi pelacak begitu juga milikku" kata Kyuhyun membuat semuanya menatap ke arahnya dengan bingung. Kyuhyun membuka ponselnya dan menyalakan aplikasi pelacak.
"untuk apa kau membuat itu?" tanya Hae In heran.
"sebenarnya tujuanku lain, aku hanya ingin tahu posisi Jaera dimana pun itu. Makanya aku membuat cincin khusus yang tidak akan dicurigai siapapun"
"Untuk kejadian seperti ini idemu bagus juga tentang cincin itu" kara Hae In takjub. Dia bahkan tidak memikirkan itu untuk tahu dimana Jihye ada untum memudahkannya. Dan mungkin dia akan mengikuti jejak Kyuhyun.Kyuhyun menatap lekat layar ponselnya. Terlihat titik yang menunjukkan letak keberadaan Jaera di sana. "ini... bukankah itu gedung tua yang tidak sempat terselesaikan" ujar tuan Cho yang mengenal lokasi yang tertera di ponsel Kyuhyun.
"appa tahu?"
"tentu saja, gedung itu adalah proyek milik SJ Corp & Co saat masih bekerja sama dengan Tae Hwan. Kini gedung itu terbengkalai karena proyeknya dihentikan"
"kalau begitu, kita pergi sekarang..." kata Hae In cepat.
"tunggu dulu, hyung. Kita harus membuat rencananya dulu... aku memiliki rencana bagus untuk menjebak mereka" balas Kyuhyun.~~
Kyuhyun sampai di lokasi Jaera berada, sebenarnya dia tidak datang sendiri. Tapi, dia meminta polisi yang mengikutinya dan juga Hae In untuk bersembunyi terlebih dahulu dan menyerang di saat yang tepat. Tuan Cho sudah melaksanakan keinginan Tae Hwan mengirim uang ke rekening milik Tae Hwan untuk melancarkan rencana.
Sedangkan di dalam gedung, Tae Hwan melihat keberadaan Kyuhyun di luar tersenyum senang kemudian menatap layar ponselnya. Ada pesan dari pihak bank memberitahu kalau rekeningnya sudah membengkak dalam kurun waktu beberapa jam saja.
"kalau begini, aku bisa kaya secepatnya" gumamnya senang. Tae Hwan mendekati Changmin kemudian menyenggol pria yang sibuk bermain ponsel itu.
"pujaan hatimu sudah datang..." kata Tae Hwan sambil mengedikkan dagu ke arah jendela tempatnya melihat kedatangan Kyuhyun.
"benarkah? Cepat sekali dia mendapatkan posisi kita. Kalau begitu kita beraksi sekarang"Kyuhyun masuk gedung itu dengan hati-hati. Dalam saku celananya ada alat walkie-talkie untuk berjaga-jaga kalau ada penyerangan dari Tae Hwan. Hingga ada pesan dari nomor Jaera.
From : Jaera
"naik ke lantai 4"Sampai di lantai 4, Kyuhyun langsung menemukan Jaera terikat di sebuah kursi dengan tubuh luka-luka. Kepala gadis itu terkulai lemah dan menunduk dalam dan Kyuhyun menebak jika Jaera tak sadarkan diri saat ini. Kyuhyun berlari ke tempat Jaera, namun belum sampai dia di dekat Jaera, Changmin muncul sambil menyodongkan pisau pada Jaera yang tak bergerak itu.
"Changmin, kau tega melakukan ini padaku?" pria itu tertawa senang melihat wajah memelas Kyuhyun saat ini dan dia justru semakin memberanikan mendekatkan pisau pada bagian tajamnya ke pipi Jaera.
"JANGAN SAKITI DIA!!!"
"hahaha... ternyata kau mudah dibodohi, Kyu. Aku tidak mungkin membiarkan gadis hina ini terlepas begitu saja dan kembali padamu. Kau milikku!! Dia hanya menjadi penghalang untuk hubungan kita" ujar Changmin dengan suara bergetar menahan tangis.
"hubungan kita sudah berakhir semenjak kepergianmu. Dan aku sudah tidak sama seperti dulu lagi saat dengan liciknya kau menjebloskan diriku ke pusaran gelap itu. Jaera menyelamatkanku dari kehancuran itu. Dia rela mengulurkan tangannya kepadaku walaupun ada banyak rintangan yang harus didapatkannya salah satunya kebencian dariku, tapi dia tidak menyerah begitu saja"
"aku mencintaimu, Kyu. Aku sangat mencintaimu... aku tidak bisa membiarkanmu bersama gadis ini!"
"kalau kau mencintaiku, kau tidak meninggalkanku waktu itu. Tapi, sepertinya aku harus bersyukur karena kepergianmu itu aku bisa bertemu dengan Jaera. Dia sosok yang kucari selama ini. Dan kau dan Sungmin hyung hanyalah perjalanan lika-liku hidupku sebelum mencapai kebahagian abadiku bersama Jaera dan anak-anak kami nantinya. Kau harus melupakanku dan berobat untuk menyembuhkan dirimu sendiri"
"TIDAK!! KAU MENCINTAIKU!!"
"itu hanya perasaan sesaat yang dimiliki oleh siapapun sebelum menemukan cinta abadinya, Changmin-ah"
"TIDAAAKK!! KAU BOHONG!!"
"itulah kenyataannya, aku menyadari semuanya juga berkat dirimu. Aku tidak rela dia harus terluka oleh kesalahanku di masa lalu. Hubungan kita sudah berakhir, jadi tolong terima itu" Changmin menggeram kemudian menekan pisau pada pipi Jaera yang penuh goresan itu.
"kalau aku tidak bisa mendapatmu, gadis ini juga tidak akan bisa mendapatkanmu karena dia harus mati!!" Changmin mengangkat tangannya berusaha melukai wajah Jaera atau tidak pilihan lainnya adalah dia akan memutuskan leher gadis itu.
"JANGAN!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Random"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...