31. Penjelasan [1]

907 52 1
                                    

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!

**

Sebelumnya~

Diraih bingkai foto tersebut sambil memandang dalam wajah gadis itu. Hingga ia merasa tangannya bergetar menyadari sesuatu dari foto tersebut.

"sedang apa?"

DEG.

PRANG!!

Bingkai dalam genggamannya terjatuh karena terkejut dengan suara bass itu. Jaera menoleh menemukan Kyuhyun memandang bingkai yang terjatuh dan pecah di lantai dengan tatapan penuh amarah.

"APA YANG KAU LAKUKAN, SHIN JAERA?!!"

~~

Jaera bergetar melihat tatapan penuh kebencian itu kembali muncul setelah sekian lama menghilang. Kyuhyun mendekat dengan gerakan cepat kemudian berjongkok menatap foto yang kini ada di lantai bersama pecahan bingkai. Geraman Kyuhyun terdengar oleh Jaera.

"APA YANG ADA DIBENAKMU?!" bentak Kyuhyun membuat Jaera terkejut. Gadis itu bahkan tak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri. Kyuhyun masih menjongkok mengambil serpihan-serpihan kaca di sana. Apa dia melakukan kesalahan sampai pria itu marah kepadanya?
"aku hanya melihatnya" jawab Jaera akhirnya membuka suara dengan lirih.
"kau tidak berhak menyentuhnya!!"

Jaera terdiam mendengarnya. Seberharga itukah foto dalam bingkai tersebut? Bahkan Jaera masih diambang kesadarannya karena rasa terkejutnya yang lain masih menguasainya setelah melihat foto gadis dalam bingkai yang dihancurkan tadi.

"keluar dan renungi kesalahanmu!!"
"tapi aku tidak salah apapun!!" ucap Jaera berusaha membela diri.
"KELUAR!!"

Jaera mundur selangkah saat Kyuhyun berteriak kuat dengan wajah menyeramkan. Akhirnya Jaera melangkah pergi dari kamar mereka. Ia menutup pintu kamar sambil memejamkan mata menahan cairan bening itu keluar dari pelupuk matanya yang terasa perih. Dulu tidak sesakit ini. Kenapa sekarang sakit sekali mendengar bentakkan Kyuhyun untuknya?

"Jaera..." gadis yang masih bersandar di pintu kamar itu membuka matanya dan melihat nyonya Cho dan tuan Cho di sana. Sungmin juga ada di sana menatapnya penuh iba. Mungkin mereka mendengar teriakkan Kyuhyun tadi.
"o-omma" nyonya Cho merentangkan tangannya sehingga Jaera reflek mendekat dan langsung saja berhambur ke dalam pelukan hangat nyonya Cho. Saat itu juga air mata yang berusaha ditahannya meluncur bebas membasahi pipinya.
"hikss.. aku tidak tahu kesalahanku... hikss.. dia membentakku... hikss.. sakit omma..." nyonya Cho mengusap punggung Jaera yang bergerak naik turun dengan cepat sedang di belakangnya, tuan Cho juga mengusap rambut Jaera penuh kasih sayang. Bagaimanapun, ia sudah menganggap Jaera sebagai anaknya karena dia juga sudah berjanji kepada sahabatnya untuk menjaga baik-baik putri mereka.
"dia pasti sedang banyak pikiran, sebentar lagi dia akan turnamen. Pasti dia sedang lelah makanya melampiaskannya padamu. Tolong maklumi dia, hum.." ucap nyonya Cho berusaha menenangkan. Walau dia kesal pada putranya karena membuat Jaera menangis seperti ini.
"aku.. aku tidak sengaja menjatuhkan bingkai foto itu... hikss.." mendengar hal itu, Sungmin langsung bisa menangkap bingkai mana yang dimaksud. Ia pikir Kyuhyun sudah bebas dari masa lalunya, tapi sepertinya itu kembali semenjak bertemu Donghae. Begitu yang bisa dipikirkan Sungmin mengenai sikap Kyuhyun.

Cklek

Suara pintu yang dibuka dengan tergesa-gesa menarik perhatian nyonya dan tuan Cho juga Sungmin. Di sana, berdiri Kyuhyun dengan wajah paniknya memandangi Jaera yang masih menangis dalam pelukan ibunya. Dengan ragu ia mendekati Jaera kemudian berusaha menyentuh bahu Jaera yang bergetar, tapi ditepis oleh ibunya. Ia melihat tatapan tajam ibunya yang menuntut penjelasan. Kyuhyun saling menggenggam kedua tangannya yang ikut bergetar. Dia baru menyadari kelakuannya tadi yang membentak Jaera hanya karena masalah sepele.

Between You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang