Warning! Part ini sangaaaaat panjang. Jadi persiapkan cemilannya. Wkwkwk!
Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.
Happy Reading!!
**
“pelan-pelan, Jihye-ya…” sedangkan yang diberi peringatan hanya terkekeh mendengar kalimat itu berulang kali terlontar dari mulut sahabatnya itu. Jaera menuntun Jihye yang hamil itu dengan hati-hati. Memang perut Jihye sudah membesar karena sudah memasuki bulan ke tujuh, tapi menurut Jihye, Jaera terlalu takut dirinya terjatuh setiap melangkah.
“iya, Jaera. Aku tidak akan jatuh, tenang saja…”
“tetap saja, aku khawatir anak kalian kenapa-napa…”
“pertama kalinya juga aku merasa seperti itu, tapi sebenarnya tidak apa-apa. Hati-hati memang perlu, tapi jangan berlebihan. Sudah, lagipula jangan terlalu percaya dengan semua perkataan Hae In. Dia memang sering melebih-lebihkan sesuatu sehingga banyak orang cemas padaku” Jaera menyuruh Jihye duduk. Mereka berada di restoran dekat kantor Hae In karena pria itu meminta Jaera datang menemani Jihye yang bosan berada di kantornya. Pria itu memang selalu membawa Jihye ke kantornya semenjak perut Jihye mulai membesar. Pria itu takut Jihye sakit di saat dirinya tidak ada. Overprotektif On.Jaera meninggalkan sejenak Jihye untuk memesan minuman dan beberapa kue untuk mereka makan di restoran tersebut sambil menunggu jam istirahat. Sebenarnya Jaera berada di kantornya saat ini. Yap! Dia sudah wisuda bulan lalu dengan nilai terbaik. Haha… dia benar-benar bangga pada hasilnya karena semenjak melihat kesuksesan suaminya dia berusaha untuk tidak mempermalukan Kyuhyun dan belajar dengan sungguh-sungguh. Dan sekarang, dia sedang masa percobaan di kantor miliknya yang sekarang menjadi milik suaminya itu sebagai bagian Accounting tentunya. Dan hari ini dia membolos untuk menemani Jihye, Hae In yang bertanggungjawab dengan bolosnya dia hari ini.
“bagaimana denganmu? Belum ada tanda-tanda si kecil?” tanya Jihye berharap pada sahabatnya itu. Jika saja Hae In dan Kyuhyun bukan sepupu, Jihye ingin anaknya nanti menikah dengan anak Jaera kalau mereka beda jenis kelamin. Tapi, sayang tanpa pernikahan kedua anak mereka memang sudah memiliki hubungan. Tidak masalah sama sekali sih yang terpenting dia bisa berbesan dengan Jaera.
“sepertinya belum.. hehe.. belum waktunya” jawab Jaera sambil tertawa. Dia juga ingin seperti Jihye tapi, Tuhan belum memberikannya kepadanya dan Kyuhyun. Jadi yang perlu dilakukan hanya berdoa dan berusaha.
“kalian sudah melakukannya kan?”
“hah?”
“’itu’. Kalian sudah melakukannya kan?” Jaera memerah mendengar pertanyaan seperti itu. Dengan malu mengangguk sampai Jihye tertawa terbahak.
“yaish jangan tertawa. Aku malu..”
“kau lucu sekali, seperti anak polos saja”Tak sadar mereka mengobrol terlalu lama hingga kedatangan Hae In menyadarkan mereka. Pria itu langsung duduk di samping istri tercintanya kemudian mengusap perut besar Jihye lembut. Jaera tersenyum melihat interaksi kedua orang itu. Dia bahagia akhirnya Jihye bisa bersama Hae In bahkan mereka sebentar lagi memiliki anak. Banyak yang dilewati keduanya, putus-nyambung dan akhirnya kembali bersama sampai menikah.
“dimana suamimu, Jaera? Aku sudah mengatakan kepadanya untuk makan siang bersama di sini” Jaera menggeleng kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi Kyuhyun. Tapi, nomornya tidak aktif.
“nomornya tidak aktif, mungkin dia masih sibuk” Hae In mengangguk mengerti.
“kalian berdua sudah sepenuhnya baikan kan?” tanya Jaera teringat permasalahan Hae In dan Kyuhyun yang sempat membuat Hae In benar-benar tidak berbicara pada Kyuhyun.
“ya, kurasa. Lagipula kami sekarang mitra bisnis. Jadi tidak ada alasan lagi untuk kami bermusuhan apalagi kami sepupuan” Jaera mengangguk dan bernafas lega. Dia hanya takut Hae In dan Kyuhyun masih berperang sampai saat ini. Tidak enak nantinya.Tiba-tiba ponsel Hae In berdering. Pria itu mengangkatnya kemudian mengkerutkan alisnya sambil menatapi Jaera sehingga gadis itu kebingungan. Ada apa? Kenapa menatapinya seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
Acak"Kau sungguh gay!!!" Pekik tak percaya Jaera yang kini tak bisa bergerak setelah mendengar ucapan penuh keyakinan pria dihadapannya. "Siapa bilang jika rumor itu salah, hah?" Balas Kyuhyun santai seraya menyandarkan tubuhnya di dinding. Keduanya ber...