Sekolah tampak ramai seperti biasanya. Banyak siswa-siswa berhamburan-sebagian ada yang baru datang karena memang masih cukup pagi-dan ada juga yang sedang bercengkrama di depan kelas.
Hari Selasa; hari kedua setelah hari Minggu. SMA Harapan Bangsa sempat dihebohkan oleh anak baru. Terlebih lagi dia adalah cewek-SMA Harapan Bangsa adalah sekolah menengah atas yang populasi perempuannya termasuk kedalam minoritas-membuat banyak siswa serta siswi disana sedikit antusias.
Terlihat seorang cewek menuruni motor tepat berada didepan gerbang sekolah. Cewek tersebut melepas helm dari kepalanya, lalu sedikit mengibaskan rambutnya. Parasnya membuat orang-orang di sekitar kagum dengannya. Kemudian, dia memberikan helm yang masih ia genggam kepada cowok yang memboncengnya tadi.
"Nih, hati-hati." Anneth memberikan helm kepada cowok itu. Anneth Delliecia Nasution itu nama lengkapnya. Berparas cantik, tinggi yang ideal, putih bak susu, lesung pipi, alis yang cukup tebal, hidung mancung, dan bibir yang sexy. Ciptaan Tuhan yang sempurna dimata kaum adam.
Cowok itu mengacak pelan rambut Anneth hingga membuat rambut Anneth menjadi sedikit berantakan. Yang rambutnya diacak nampak lucu saat sedang kesal.
"Ih berantakan." Anneth cukup kesal dan mencoba memperbaiki rambutnya.
Cowok itu tersenyum memperlihatkan sederet gigi putih miliknya."Iya maaf," memberi jeda untuk perkataan selanjutnya."semangat ya di sekolah baru," seru cowok tersebut.
Senyuman Anneth mengembang. Itu sudah menjadi jawaban. Cowok yang memakai kemeja berwarna biru itu segera memakai helm nya dan menghidupkan mesin motor ninjanya.
"Daah," Cowok itu melambaikan tangan kanannya sambil memberikan senyuman yang terhalang oleh kaca helm nya.
Cowok tadi bernama Pradana. Dia kakak kandung Anneth. Anneth sering memanggilnya dengan sebutan 'kak Dana'.
"Daaa, kak Dana," timpal Anneth yang juga tersenyum. Sekarang hanya ada dia. Sendiri. Anneth segera melangkahkan kakinya memasuki area SMA Harapan Bangsa. SMA yang terkenal favorit. Nampak besar, bertingkat dan menurut riset Anneth memiliki fasilitas yang lengkap.
Anneth melewati beberapa koridor sekolah dengan kepala tertunduk, perasaan yang kurang nyaman lah yang ia rasakan sekarang. Karena sedari tadi banyak siswa-siswa yang menatap nya dengan tatapan sinis-cewek tentunya-tapi tidak sedikit juga yang memberikan tatapan ramah.
Ruang Tata Usaha
Akhirnya Anneth menemukan ruangan itu, tanpa bertanya kepada siswa lain. Pintu ruangan itu sedikit terbuka. Anneth mengetuk pintu beberapa kali agar tidak dianggap siswa yang tidak sopan. Terlebih lagi dia adalah siswa baru.
"Permisi, selamat pagi." Anneth masih terus menunggu guru yang keluar, tidak sopan jika harus masuk tanpa izin. Anneth mengarahkan tatapan kearah jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.
Pintu bergerak sedikit membuka saat salah satu guru menyambut kedatangan Anneth.
"Anneth Delliecia?" tanya guru itu.
"Iya bu,"
Guru yang berjenis kelamin perempuan itu membuka lebar pintu agar Anneth lebih mudah memasuki ruangan itu.
"Silahkan masuk dulu." Guru itu mempersilahkan Anneth memasuki ruangan.
Anneth tersenyum lalu memasuki ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DevAn
FanfictionMengubah diri adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Entah itu mengubah sikap maupun perilaku. Namun akankah terasa mudah bagi cowok berandalan yang satu ini? Cowok badboy, trouble maker dan the most wanted di SMA Harapan Bangsa. Dia ketus, dingin, cu...