1. Reinarka

22.4K 466 55
                                    

Derap langkah dua pasang sepatu membuat sepasang suami istri mendongak menatap kedua anaknya yang telah beranjak dewasa. "Pagi ayah bunda" .
"Pagi! " sepasang suami-istri tersebut tersenyum lebar, putrinya tidak pernah berubah, periang dan selalu menebarkan kebaikan.

Mereka makan dengan hening, hanya beberapa jailan yang dilontarkan ethan. Putra pertama dari pasangan Argatama dan Aurellia, Ethan Arga Pratama. "Abang! Rese ah" suara kekesalan reina menggema.

Putri kedua Argatama dan Aurellia, Reina Nada Aurellia. "Bunda, abang jail nih" aurellia menggeleng.

"Abang berangkat! Assalamualaikum " mereka mengangguk "waalaikumsalam " reina tidak pergi dengan ethan? Mereka satu sekolah, namun reina menolak mentah-mentah jika hari pertama kepindahannya pergi bersama ethan, sudah hancur sudah mood nya.

"Assalamualaikum yah, " argatama mengangguk dan mengecup singkat kening reina, setelah reina mencium punggung tangan argatama. Reina masuk sekolah dengan senyum mengembang nya, siswa-siswi yang berlalu menatap reina asing.

Reina menatap balik siswa-siswi dengan senyum ramahnya, reina menatap setiap ruang yang reina lewati hingga saat reina melihat papan ruang kelas nya, XI Ipa 3. Ya, reina yang meminta untuk langsung menentukan kelasnya daripada harus keruang kepala sekolah dan harus diantarkan, menurutnya reina anak tk?.

Saat reina melangkah mendekati kelas yang akan dihuninya selama satu tahun dirinya terjatuh, pantatnya mencium keramik koridor. Hingga beberapa siswa-siswi yang masih didepan kelas atau berangkat sekolah menertawakan reina.

"Aduhh pantat gue" reina meringis kesakitan, apa tidak ada yang peduli? Sungguh memilukan bukan membantu malam mentertawakan reina. Miris.

Reina bangkit dan menatap tajam pria yang telah membuat mencium keramik koridor tanpa mengulurkan tangannya membantu, "bodo" reina menatap depannya dekat mungkin hanya terpaut lima langkah, ethan abangnya.

Ethan menarik tangan reina dan membawanya pergi menjauh dari bahan tertawaan anak-anak yang bertepatan lewat koridor. Reina menggerutu kesal "dasar, bukan minta maaf, nolongin malah diem kaya patung pancoran aja" ethan menarik reina hingga UKS dan menyuruh reina duduk dikasur uks.

"Sakit gak? " reina mengedarkan pandangannya, "kenapa di uks? Gue cuma jatuh gak sampe ada yang luka bang" ethan menyengir tak berdosa. "Bener juga ya rei? " reina memejamkan matanya sekilas, "aduh bang, anterin balik " ethan merangkul pundak reina dan berjalan dikoridor yang sepi. Maklum, sepuluh menit yang lalu bel telah berbunyi.

Reina telah sampai di depan kelasnya, "gue yang ngomong " reina menggeleng namun ethan sudah mengetuk pintu kelasnya.

"Maaf bu, ini anak baru tadi gak tau kelasnya" reina tersenyum canggung.

"Oh, terima kasih ethan mari nak masuk " reina melangkah maju ragu, dan mengatur nafasnya.

"Perkenalkan nama kamu" reina tersenyum lebar, tidak ambil pusing dengan tertawa atau bisik siswa di kelasnya karena insiden pagi tadi.

"Hai, gue Reina Nada Aurellia panggil aja reina" mood reina kembali lagi dirinya memikirkan dirinya adalah murid baru membuat mood seorang gadis periang akan kembali.

"Minta nomor dong"

"Tadi yang jatuh di koridor kan? "

Reina menyengir canggung, "sudah, reina kamu duduk di bangku kedua dari belakang" reina mengedarkan pandangannya dan melihat gadis yang melambaikan tangannya dan tersenyum.

Reina melangkah menuju bangku tersebut, namun sebelum itu mata reina menemukan pria berwajah dingin yang menabraknya tadi pagi. Reina mengacuhkan dan duduk bersama gadis yang melambaikan tangannya.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang