reina menelungkupkan kepalanya, dirinya berangkat pukul enam pagi itu saja reina memaksa ethan agar menunggu lima menit. Pikiran reina hanya berpusat pada kejadian di taman, saat arka tertawa, dan saat arka mencium keningnya seakan reina terbang."Gue bener-bener minta maaf" reina berjingkat kaget karena reina berangkat sangat-sangat pagi menurutnya namun tiba-tiba saja sudah ada cowok yang duduk di samping nya.
"Astagfirullah! " reina mengelus dada kirinya yang berdetak lebih cepat karena kagetnya dan karena sebelahnya arka yang membahas kejadian di taman.
"Gue minta ma--"
"Udah gue maafin, gak sengaja juga" ketus reina, "berarti gue ilangin bekas nya sekarang? " reina mencubit pinggang arka hingga arka merintih kesakitan "rei, sakit bener lo kadal! " reina melepaskan cubitannya namun menendang tulang kering arka.
"Macan" reina menghiraukan ucapan arka dan membelakangi arka, moodnya sungguh turun drastis "gue suka liat lo kesel" kekehan kecil arka membuat reina mendengus kesal, "gue yang susah kambing " arka mengambil kuncir rambut reina hingga rambut reina tergerai.
"Arka!! Kok lo nyebelin? " reina berlari mendekati arka yang berlari menuju pojok kelas dan mengangkat tangan kanannya tinggi. "Kalo bisa ambil sendiri" reina berjinjit padahal tangan reina saja jika menggapai hanya sebatas kening arka.
"Makanya tumbuh tu ke atas gak ke samping" reina mendengus kesal dan tetap mencoba meraih tali kuncir rambutnya, dirinya saja tidak tau bahwa menjadi sorotan mungkin karena reina membelakangi.
"Kok lo nyebelin?! Kalo anak-anak lain pada dateng gue yang malu arka! " arka menatap wajah reina, jarak mereka sangat dekat jika arka berbicara saja itu tepat pada wajah reina "sayangnya udah pada dateng" reina membalikkan badannya dan terlihat anak kelasnya yang menahan tawa dan ada yang iri.
"Pacaran wae !! Pake mojok!! " reina menatap tajam raihan yang bertos ria denga kia.
"Makan-makan ya guys?!! " sorak-sorai anak kelas membuat reina sangat malu, dengan kesal reina melangkahkan kakinya menuju bangkunya "mau temen?" kia meringis pelan.
Reina menutup wajahnya dengan rambut yang masih tergerai namun berantakan karena sesekali reina acak-acak sendiri karena kesal. "Lo mirip kunti perawan yang nunggu kepastian doi tau gak? " reina mendengus kesal karena luneta terkekeh .
"Rei!! Dicari cogan eh anak sebelah maksudnya " reina melihat pintu, ada zaflan yang melambaikan tangannya. Ingin tau siapa yang berteriak? Tentu saja kiana felicya gadis blak-blakan yang sayangnya juga sahabatnya.
"Tumben rambut lo di gerai? " reina tersenyum seadanya, kekesalan menambah karena suitan-suitan tidak jelas dari kia yang tiba-tiba saja duduk di samping pintu.
"Lo dalam fase pms ya? " reina menggeleng cepat dan mengerucutkan bibirnya "mood gue ancur gara-gara tu cur--" tangan reina di tarik oleh arka, sontak reina meronta "arka!! Lepasin tangan gue, ih lo mah asal nyosor aja" reina terdiam karena koridor masih sedikit ramai, untung saja lima menit lagi jam masuk akan berbunyi.
Arka membawanya ke ruang musik yang terbuka sedikit "di suruh latian, mojok mulu " reina menghentakkan kakinya "perasaan lo yang tadi mojokin gue" cibir reina.
"Eh kalian sudah datang, bapak hanya ingin apa kalian sudah punya lagunya? " arka menggeleng namun reina mengangguk "yang bener udah apa belum? " mereka saling pandang dan mengangguk pelan "tapi ternyata lagunya di pilih oleh kakak kelas kalian " reina menepuk keningnya.
"Mending waktu itu gak usah diskusi pak" pak Bayu menyengir "jadi kalian nyanyi lagu yang pake bahasa inggris itu look perfect to night dari Meghan Trainor itu sama lagu perpisahan itu" reina menahan tawanya bukan karena apa, masa ada lagu perfect di nyanyikan oleh Meghan Trainor.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINARKA ✔
Teen Fictionbertemu nya dengan pria dingin dan tak peduli membuat gadis periang berkuncir kuda selalu menahan kesal jika mereka bertemu dan sedikit berinteraksi. kekesalan gadis membuat perasaan tersebut terombang-ambing di kala mereka bisa dikatakan bersama s...