37. Reinarka

2.4K 95 3
                                    


Happy Reading:))

Sudah kesekian kali Dira menggerutu kesal, selepas di kafe Dira yang berdebat dengan Arka kini masih memendam perasaan kesal katanya "cowok lo nyebelin sumpah! Aish masa gue gak bisa illfeel coba" Reina menggelengkan kepalanya jengah.

"Lagian lo marah-marah dia juga udah balik" Dira mencibir pelan, benar juga yang dikatakan Reina jika Arka sudah balik yang bertepatan tadi pagi.

"Lagian dia bukan cowok gue" ujar Reina yang kini sudah duduk di perpustakaan, dirinya sudah selesai kuliah dan kini jam baru menunjukkan pukul 11 lagian pula jam kerjanya masih satu jam.

"Cielah di gantungin, sakit gak? " Reina menonyor kepala Dira dengan kesal "terserah lo, oh iya. Kata lo Kak Ali nyariin gue" Dira mengangguk pelan kemudian Dira mengeluarkan laptopnya "iya, katanya nanti lo ditunggu di parkiran sekalian anterin lo kerja" Reina mengangguk mengerti.

"Kalo lo di suruh milih, Arka atau Kak Ali? " Reina menatap Dira yang mulai fokus dengan laptopnya "dua-duanya bukan pilihan Dir" Dira melirik Reina yang mulai membuka bukunya "ya misal mereka nembak lo di waktu bersamaan" Reina terdiam sejenak.

"Masing-masing ada akibatnya, pasti" Dira terkekeh geli, ucapan Reina tidak ada unsur lawak tapi Dira terkekeh karena Reina yang seakan bingung ingin dengan siapa "sama Arka, kalah saing sama calon istrinya. Sama Kak Ali, banyak fans-nya " Reina mengedikkan bahunya acuh.

"Gak tau. Berteman aja" jawab Reina yang kini melangkahkan kakinya menuju parkiran "gue duluan Dir" Dira mengangguk pelan.

Parkiran tampak sepi, Reina menolehkan kepalanya untuk mencari pria yang katanya mengajak bertemu "nyariin gue? " suara dari belakang Reina sontak membuat Reina terkejut "untung gak ada riwayat gagar otak" ujar Reina yang langsung mendapat kekehan geli Ali.

"Nih! Buat lo, daripada lo beli lagi" Reina menerima uluran buku dari Ali "thanks deh, jadi gak ngeluarin uang lagi" celutuk Reina.

"Kemarin gue liat lo sama cowok. Pacar? " tanya Ali saat Reina baru duduk di jok motor Ali "oh, itu temen Sma" jawab Reina yang diangguki Ali.
Saat motor Ali melaju, di perjalanan cukup hening tidak ada yang ingin memecahkan keheningan bak kuburan.

"Thanks lagi udah nganterin juga" Ali mengangguk pelan sambil menatap Reina yang sedang menata rambutnya "gue duluan, makasih. Bye" Reina melangkah menuju kafe tempat biasa Reina kerja, Reina sengaja datang lebih awal karena Ethan yang meminta bertemu.

Kepala Reina menelisik setiap sudut, pojok kiri tempat yang tepat bagi Reina karena melihat Ethan yang sudah melambaikan tangannya "abang guee!! " pekik Reina lalu memeluk tubuh Ethan erat.

"Adek gue yang ngeselin " Reina mencibir ucapan Ethan.

Setelah memesan makanan mereka berbincang bukan mereka tapi hanya Ethan yang seperti menceramahi Reina "kenapa harus sembunyi sih? Gara-gara Arka? Emang tuh anak minta di gendong gak gentle amat" maki Ethan yang mendapat gelengan kepala tak paham.

"Gue udah baikan juga sama dia" celutuk Reina, namun tatapan Ethan sungguh tidak bisa biasa saja "hah?! Katanya dia mau kawin, kok malah balikan sama lo? " Reina menatap Ethan dengan wajah malasnya.

"B A I K A N, abang. Bukan B A L I K A N. " ucap Reina yang sengaja di tekankan pada kata 'baikan' dan 'balikan.

"Udah ah bang, gue mau kerja. Lima belas menit lagi" ucap Reina yang kini akan meninggalkan Ethan, namun sebelum melangkah suara Ethan yang terdengar membuat Reina sedikit terdiam "Arka sayang sama lo. Tapi dia ngasih ini buat lo" Reina membalikkan badannya menatap sebuah kertas berwarna gold.

"Gue gak tau motif dia malah ngasih ke gue, kata lo udah baikan tapi dia aja ngasih ke gue. Lo beneran baikan? " pertanyaan Ethan sontak saja menyadarkan Reina dari keterdiamannya. "Gue kerja dulu bang" ucap Reina meninggalkan Ethan yang masih menggenggam kertas tersebut.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang