12. Reinarka

3.8K 189 40
                                    


"Kenapa kalian gak jadian aja? " reina tersedak atas pertanyaan rafa, kini mereka duduk di ruang tamu rumah rafa.

"Jadian pala lo fa, gitu juga pake proses" reina duduk bersisian dengan arka sebenarnya arka yang mengikutinya dan sudah dari pada akan berdebat lebih baik mengalah.

"Dia yang gak mau" reina memicingkan matanya melihat sinis arka "kata siapa gue gak mau? " reina memukul mulutnya yang asal ngomong itu sama saja harga dirinya taruhannya.

"Jadi lo mau rei? " reina memelototkan matanya pada luneta agar tidak asal ngomong dan mengakibatkan malu reina yang menjadi, kini semua mata menatap reina dengan wajah merahnya.

"Ya--ya bukan gitu, maksud gue itu kata siapa gue gak mau kan dia aja gak nembak gue" reina memekik kesal karena mulutnya tak bisa bekerja sama sekali "hah!! Bodo gue pusing " reina bangkit namun tangannya di cekal oleh arka.

"Pulang, net pulang gak? Apa mau pacaran? " reina melepaskan cekalannya dan melangkah keluar. "Pepet ka, tuh anak bimbang sama mantan nya " arka mengedikkan bahunya dan ikut melangkah keluar menyusul reina yang mungkin saja pulang.

"Rei! " reina menolehkan kepalanya dan melihat motor sport warna hitam dengan sang pemilik yang tersenyum lebar "zaflan!! " reina kembali memeluk zaflan yang kedua kalinya juga arka melihat itu, arka mengepalkan tangannya berlalu masuk kembali tanpa mengidahkan pertanyaan sahabatnya mengambil kunci dan melajukan motornya di atas rata-rata.

"Udah bosen pindah? " zaflan mengacak rambut reina yang tersenyum kesal.

"Ngambek nih? " reina memeluk lagi zaflan yang langsung di sambut oleh zaflan. "Gak di marahin cowok lo kan? " reina melepaskan pelukannya dan menatap sekitar yang ternyata luneta menatapnya lekat namun kemudian tersenyum lebar.

"Hai! " luneta menyenggol lengan reina agar luneta di perkenalkan "oh ini luneta temen sekaligus sahabat gue" luneta dan zaflan berjabat tangan "zaflan " luneta mengangguk pelan.

Mereka duduk berhadapan, reina, luneta rafa dan zaflan. "Jadi lo anak baru ipa 1 yang Zaflan Dimas bagaskara itu? " zaflan mengangguk atas pertanyaan rafa.

"Oh, lumayan soalnya kia galau" celutuk luneta yang dihadiahi tatapan tajam oleh rafa.

"Zaf, rumah lo mana? " zaflan tersenyum dengan pertanyaan reina "perum bunga kompleks Mawar" reina mengangguk paham, dan mengedarkan pandangan tersadar jika arka tidak ada.

"Arka mana? " luneta menatap wajah rafa yang terkesan santai "pulang, dia kan sok sibuk" reina mengotak-atik ponselnya dan akan menghubungi seseorang yang tak lain arka.

"Hallo? " luneta yang melihat reina menempelkan ponselnya pada telinga, menguping reina.

"Ka lo kok pulang, padahal mau gue kenalin sama zaflan"

"Hm"

Reina mendengus pelan saat arka hanya menjawab singkat.

"Lo sibuk ya? "

"Hm"

Reina yang kesal pun mematikan sambungan sepihak. "Rei, gue pulang. Salam buat tante relli sama om tama ya? " reina mengacungkan jari jempolnya.
Setelah motor zaflan meninggalkan rumah reina rafa melangkah pergi.

"Arka cemburu, liat lo pelukan sama zaflan seengaknya lo paham kenapa arka pergi" reina mematung dan terdiam. Arka Cemburu?  Pertanyaan tersebut sekarang yang terngiang-ngiang di kepala reina.

Hingga tepukan di bahunya membuatnya tersadar kembali "udah jangan dengerin curut rafa" reina tersenyum, senyum yang bisa dikatakan senyum yang dipaksakan.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang