15. Reinarka

4.2K 160 9
                                    


Reina meringkuk dalam selimut, setelah arka pamit reina segera pergi ke kamarnya dan menatap langit-langit kamar hingga sekarang dirinya meringkuk karena tak tenang "kok gue ngerasa jahat ya, gak respon arka? " reina menggeleng kembali, entah sudah berapa kali reina menggeleng.

"Kan cowok suka gitu" reina menggigit ujung kuku nya, sudah hampir malam tapi reina belum menampakkan dirinya reina sudah makan malam namun setelah itu pikiranya kembali tidak tenang.

Dering ponsel di nakas membuatnya penasaran.

Tak bernyawa tp sayang:v
Ga usah di pikirin. 

  Reina
Sok tau.

Tak bernyawa tp sayang:v
Night, love you.

Reina hanya membacanya saja, pesan singkat dari arka mampu membuat jantungnya tidak normal dan merona merah. "Arka!! Mati sana" reina meredamkan suaranya dengan menggigit bantalnya.

"Woy jantung, udah normal aja! His lo tu ya" reina memegang dadanya yang berdetak kencang, kedua sudut bibirnya saja tertarik ke atas.

"Bunda,, reina jatuh cinta " reina mencoba memejamkan matanya namun nihil tidak bisa.

••••••••••

Reina mengacak rambutnya kesal, sebab terlalu memikirkan arka dirinya tidur pada pukul tiga pagi dan reina lupa jika liburnya hanya sekali karena membahas seminggu lagi akan ada ujian nasional. Reina berangkat dengan ojol, jika di antarkan bundanya sama saja malah akan mendapat omelan karena terlambat.

Reina melihat gerbang yang tertutup rapat, "haduh, bang jangan turun di sana puter ke sana ya? " sang ojol hanya menurut yang terpenting reina membayar dan memberikan Bintang bukan?

"Makasih bang, kembaliannya ambil" sang pjol menggeleng pelan dengan anak zaman sekarang "ambil-ambil wong ya cuma sisa seribu" reina mendengus kesal "seribu juga uang bang, dasar gak terima kasih saya kasih Bintang satu baru tau rasa" reina menghiraukan ojol dirinya fokus bagaimana menjadi anak bad.

"Nih pager gak kaya di novel ya? Ini juga gak ada cowok yang bantuin gitu?" reina mencoba mencari tangga hingga melihat tangga reina memasang dan mulai memanjat dengan hati-hati baru reina akan naik ke pijakan ke empat tiba-tiba tangganya bergoyang.

"Bunda, reina masih banyak dosa"

"Woy, shut diem " reina menatap ke bawah ternyata arka yang menatap reina, reina segera merapatkan roknya,"arka! Hih lo cari kesempatan kan? " arka menutup mata namun hanya sebelah saja.

"Heh bolos kan lo? " reina mendengus kesal apa ada sejarah reina membolos? "Daripada banyak omong, mending bantuin gue masuk keburu siang" reina masih merapatkan roknya "emang udah siang" reina kembali mendengus.

Reina mencoba untuk melompat tapi tidak bisa, "heh cepet naik, nanti tangganya di masukin lagi" arka menyusul reina dan menempatkan tangganya.

Setelah arka dan reina turun, reina menghela nafas lega "warna item ya? " reina menginjak kaki arka, apa ada dalam keadaan darurat bagi reina masih menyempatkan untuk bercanda?

"His lo tu? Tuh udah jam 8:10" arka berjalan menuju koridor dengan santainya tanpa takut tertangkap guru bp.

"Lo mau diterkam singa? " arka terkekeh pelan dan mengacak rambut reina "lo ikutin sandiwara gue aja" reina yang tidak paham hanya mengangguk pelan daripada dirinya di jemur, ethan melihat sudah pengajian akbar dadakan akan terjadi.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang