39. Reinarka

2.5K 103 11
                                    


Kemarin Rafa ternyata mengantarkan Reina menuju apartemen hingga didepan pintu, Reina tidak tau motif apa tapi dirinya hanya diam dan mengucapkan terima kasih dan Rafa hanya mengangguk. Reina merasa sangat bersalah namun Rafa dan Zaflan mengatakan jika ini bukan salahnya. Apalagi nomor baru yang datang tadi pagi menambah pikiran Reina semakin berat.

Pesan itu mengatakan jika Reina adalah pelakor dan tidak tau diri. Reina ingin sekali mengatakan perihal tersebut pada Zaflan, tapi Reina juga berfikir jika Zaflan pasti sibuk dan lebih baik Reina hanya diam. Reina melangkah menuju dapur, jam menunjukkan pukul 12.00 siang dan Reina baru keluar dari kamar.

Perihal kuliahnya dan kerjanya Reina sudah meminta ijin pada Dira untuk mengijinkan jika dirinya sakit dan Dira mengiyakan tanpa curiga. Reina menatap ponselnya yang menyala dan tertera nama 'Zaflan' disana. "Halo? "

"Lo dimana? " Reina mengerutkan keningnya karena suara Zaflan sangat panik.

"Apartemen, lo kenapa? " tanya Reina penasaran.

"Arka sakau " bibir Reina yang tadinya bergerak mengunyah buah apel kini berhenti. "Dia habis berantem sama Rafa, dan lo tau karena apa? Dia mau minum itu tapi Rafa ngelarang dan mereka berantem" Reina berlari mengambil tas dan jaketnya lalu menuju pintu segera pergi menuju rumah Rafa yang memang kini kosong karena semua keluarga Rafa pindah.

"Please jangan panik Rei! " Reina melihat taksi yang melintas lantas mematikan ponselnya dan segera masuk taksi.

Setelah setengah jam, Reina segera turun dan berlari cepat. Tangannya gemetar ketakutan tapi Reina memberanikan diri untuk membuka pintu dan setelah dibuka ada dua pria yang terkapar lemah tak berdaya tapi tidak tangan Arka masih bergerak menjamah obat yang berada di tangan Rafa. Dengan cepat Reina mengambil bungkusan itu "lo gak butuh ini! " Arka menatap Reina tajam.

"Balikin! " meskipun Arka tampak lemah, tapi suara yang dikeluarkan Arka tampak tidak ingin dibantah. Reina menggelengkan kepalanya cepat "enggak! Lo bunuh diri lo sendiri Ka! " air mata Reina mengalir deras di pipinya.

"Lo gak tau apa yang gue rasain Rei! " Reina memundurkan langkahnya saat Arka bisa berdiri dan melangkah mendekati Reina "karena lo gak mau berbagi! Lo pake ini sama aja lo nyakitin gue Ka! " Arka tidak merubah ekspresinya malah kini semakin tajam "balikin! " pekik Arka.

Reina menyembunyikan tangannya di punggungnya, sial tembok berada di belakang Reina "balikin gue bilang" Reina meringis melihat wajah Arka yang lebam dan masih ada darah segar yang mengalir "enggak. Gue bilang enggak Ka! " tangan Arka mencengkeram pipi Reina.

"Balikin atau lo? " Reina memejamkan matanya, pipinya terasa sakit apalagi kakinya begitu lemas "at--atau a-ppa gu--ue? L-lo mau bu-nuh gu-e? " Arka mendekatkan wajahnya dan Reina semakin memejamkan matanya "Balikin Reina" Reina menahan nafasnya dirinya sudah pasrah jika Arka akan melakukan hal-hal pada dirinya.

"Pengecut! " suara pukulan terdengar di telinga Reina yang kini sudah terduduk lemas di lantai, matanya mengabur karena air mata yang di tahannya "gue disini " Reina tersenyum tipis, memeluk erat Raihan yang tiba pada saat yang tepat "bawa Arka sama Rafa, Han! " Raihan mengangguk pelan tapi saat mengangkat Rafa, Raihan berhenti.

"Lo bawa Rafa aja, Arka gak memungkinkan buat ke rumah sakit" Reina menoleh tapi kemudian mengangguk setuju, setelah Rafa sudah masuk ke dalam mobil Raihan Reina segera menancapkan gas menuju rumah sakit.

Raihan memapah Arka menuju sofa, dengan lihai Raihan mengambil kompres untuk mengompres luka Arka "banyak yang kecewa sama lo, Ka! " beberapa menit Raihan telah selesai juga mengganti baju Arka yang sudah tidak tau bagaimana lagi.

Raihan melihat Arka yang sudah mulai membuka matanya "Han? " Raihan menatap Arka dengan datar dan malas "kirain udah mati lo. Udah gue beliin kain kafan padahal" Arka masih menggigil dan sesekali terkekeh kecil "kenapa harus make? " Arka tersenyum miris, dugaan untuk menyembunyikan hal itu tidak lama akan terbongkar.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang