33. Reinarka

2.3K 90 11
                                    

Dua bulan kemudian setelah Argatama dan Aurellia telah di nyatakan sembuh total mereka kembali ke Jakarta untuk mencari nafkah untuk kedua anak nya jangan lupakan Ethan yang sudah kembali ke London, sama juga dengan kakek nya yang sudah mulai membaik. Reina melihat jam di pergelangan tangannya, sudah hampir pukul 11 siang namun seseorang yang akan menjemput tidak datang-datang.

"Lama banget sih tu orang " sesekali Reina menghentakkan kakinya ,kelasnya akan mulai sekitar jam 1 namun jika ngaret seperti ini maka Reina tidak akan bisa ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku.

Suara klakson membuat Reina menghela nafas lega "maaf tadi ban nya kempes" Reina mendengus sebal dan langsung masuk ke mobil Arka.

"Maaf" Reina mengangguk dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela "nanti aku ada kelas sampe sore, kamu pulang sendiri gak papa? " Reina mengalihkan pandangannya menatap Arka dan tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Iya gak papa. Aku bisa naik taksi atau nebeng Rafa, oh iya nanti aku mau ke kafe deket rumah sekalian pulang gak papa? " Arka mengelus puncak kepala Reina dengan tersenyum lebar.

"Gak papa? " tanya Reina memastikan Arka "iya, inget jangan pulang lebih jam 5" Reina mengangguk dan tanpa sadar memeluk Arka dari samping "eh..eh maaf lupa" cengir Reina membuat Arka tidak bisa menahan bibirnya untuk tersenyum.

Pukul tiga Reina baru keluar dari kelas "masih dua jam, lumayan" Reina segera bergegas dan langsung memesan ojek online namun tidak jadi karena tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

"Reina? " Reina mendongak dan tersenyum kecil pada Aldi "kamu masuk kelas sore? " Reina menggeleng dan mereka berjalan menuju arah parkiran "udah selesai, tadi masuk siang" Aldi mengangguk paham.

"Pulang sendiri? " Reina menyengir lebar membuat Aldi tak habis pikir bisa terpikat dengan pesona adik tingkatnya yang dirinya tau hanya karena tidak sengaja.

"Pulang sama aku aja. " Reina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "gue mau mampir dulu kak" Aldi yang sudah menaiki motornya menoleh "yaudah gak papa, kemana? " Reina menggeleng pelan.

"Gak usah kak, ngrepotin" Aldi menggeleng dengan geli "kafe? " Reina membulatkan matanya lantas memicingkan matanya "cenayang lo? " Aldi menggelngkan kepalanya.

"Yaudah ayo! " Reina tersentum dan langsung menaiki motor Aldi, namun sebelum itu Reina sempat mengatakan jika tidak bisa terlalu lama dan langsung diangguki kepala oleh Aldi.

"Silahkan ingin pesan apa? " Reina menatap Aldi dan langsunf menatap sang pelayan "matcha late sama matcha cake" sang pelayan mengangguk dan berganti menatap Aldi.

"Lemon tea sama french fries aja" Reina memfokuskan pada ponselnya karena Arka menghubunginya "iya, aku udah ijin sama kamu kan? "

"Pikun! Kamu pulang jam berapa sih? " Reina mengerucut kesal membuat Aldi yang sedari tadi fokus pada Reina menahan ekspresi untuk tertawa.

"Aku ke kafe sama kak Aldi, tadi dia nawarin tumpangan ternyata dia mau ke kafe yang sama" Reina terkekeh pelan karena Arka mengerang kesal.

"Nanti kamu pulang langsung pulang aja. Aku gak papa, iya" Reina meletakkan ponselnya dan tersenyum saat pesanannya datang.

"Kamu gak suka coklat? " Reina menatap Aldi dengan alis tertaut "suka, kenapa? " Aldi menggelengkan kepalanya dan memberikan selembar tisu pada Reina.

"Biasanya cewek itu suka sama coklat, apa-apa harus coklat. Emang kamu gak takut gendut? " Reina terkekeh dan menelan cake di mulutnya.

"Kenapa? Gue gendut itu lucu, pipi gue tembem chubby-chubby gimana gitu" Aldi terkekeh tak habis pikir dengan gadis yang membuatnya ingin menjaga dan melindungi.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang