Reina merebahkan tubuhnya setelah luneta berpamitan karena ada sepupu nya dari jauh datang reina baru sadar jika arka mengatakan akan menjemput nya.
Reina menelfon arka hingga sambungan terhubung "arka, tadi bilang mau jemput. Jemput kemana? ""Kamu gak inget? Besok kita maen yang waktu itu di rencanain liburan di villa om kamu? " reina menepuk dahinya, dirinya benar-benar lupa "aku lupa, tapi udah bilang gimana aku beneran lupa. Belum nyiapin apa-apa " terdengar kekehan dari seberang telfon.
"Yaudah kamu siap-siap. Gausah ribet yang di perlu in aja" reina mengangguk setuju dan tersenyum lebar "siap captain " reina memutuskan sambungan dan berteriak tidak jelas.
"Gimana apa yang harus ada? " reina meletakkan jari telunjuknya di dagunya seolah berfikir apa yang harus di bawa.
"Oke, ambil koper masukin baju, celana, alat solat, sepatu, yang lain biar disiapin sama perawat villa deh" reina menata bajunya di koper berukuran sedang.
"Dek kemana? " reina terlonjak kaget saat tiba-tiba mendengar suara ethan "dasar asal nyelonong aja!! " reina memindahkan kopernya di sisi lemari pakaian dan merenggangkan badannya.
"Mau liburan kenapa? " tanya reina sewot masih kesal karena ethan asal masuk kamar tanpa mengetuk pintu dahulu "kemana? " ethan memeriksa koper reina dan membukanya membuat reina berteriak histeris "bang! Udah rapi nanti berantakan! " ethan tidak memperdulikan teriakan reina dirinya fokus pada koper reina.
"Lo rusuh banget! Kenapa diacak-acak abang gue yang paling jelek! " reina mencoba menarik kopernya namun ethan mencegah dengan cepat "lo kurang teliti deh" reina yang mencoba menarik kopernya berhenti mengangkat alisnya sebelah.
"Apaan? " reina memeriksa kembali, mengabsen deretan yang biasa untuk liburan "baju sama celana, rok sama jaket, sepatu sendal? Udah semua lo rusuh deh! " ethan menatap reina polos " lo gak bawa daleman? " mata reina membulat sempurna wajahnya memerah.
"ETHAN ARGA PRATAMA!! KELUAR DARI KAMAR GUE!! " reina berteriak dengan lantang saat ethan tertawa terbahak-bahak dengan memegang perutnya dan segera berlari keluar saat reina berteriak.
Reina menutup kopernya dengan kesal sebelum menutupnya reina mengacak rambutnya kesal, mana ada barang yang wajib dibawa bagi kaum hawa reina tidak membawa nya. "Sayang kenapa? " reina membuka pintu dengan wajah kesal.
"Gak papa bun, tuh anak ayah jail banget tukang rusuh! " reina menggertak gigi saat mengingat kejahilan ethan.
"Terus kalau abang anak ayah kamu anak siapa? " reina menatap aurellia datar "ya anak bunda lah! " aurellia menggeleng pelan dan membenarkan rambut reina.
"Cepet tidur besok jadi liburan kan? " reina mengangguk dan langsung menutup pintu saat aurellia berjalan menuju kamarnya.
Reina merebahkan tubuhnya namun dering ponselnya membuat reina menoleh kearah nakas "arka? " gumam reina dan langsung mengangkat panggilan telepon arka.
"Hallo? Ada apa? "
"Udah siapin baju? " reina tersenyum lebar sebab perhatian menurut reina.
"Udah dong, masa belum " reina mengerutkan keningnya saat mendengar kekehan ringan dari arka.
"Habis dijahili abang kamu ya? " reina mengerucutkan bibirnya namun mengernyit saat arka tau.
"Kamu cenayang? " arka terkekeh pelan membuat reina terdiam sejenak.
"Hati aku kan udah di kunci sama hati kamu jadi tau kalau kamu lagi ngapain aja sama siapa aja" reina tersenyum lebar, tak habis pikir dengan jalan pikir arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINARKA ✔
Teen Fictionbertemu nya dengan pria dingin dan tak peduli membuat gadis periang berkuncir kuda selalu menahan kesal jika mereka bertemu dan sedikit berinteraksi. kekesalan gadis membuat perasaan tersebut terombang-ambing di kala mereka bisa dikatakan bersama s...