23.Reinarka

3K 120 7
                                    


Reina duduk dengan senyum mengembang sempurna "kenapa anak bunda? Dari tadi senyum mulu " reina hanya tersenyum simpul dan menyantap sarapan dengan cepat "ayah kok gak turun sih bun? " aurellia mengelus rambut reina dengan lembut.

"Ayah keluar kota tiga hari, nanti bunda mau nengok temen bunda jadi kalo nggak pulang malem ya ngak pulang " alis reina terangkat naik, dirinya membenarkan letak ranselnya.

"Gak pulang? " aurellia terkekeh pelan.

"Temen bunda lagi sakit, suaminya lagi kerja sama ayah kamu jadi gak papa kan? " reina mengangguk paham.

"Iya, rei berangkat assalamualaikum! " setelah mencium tangan dan pipi Aurellia sekilas, Reina segera keluar dari rumah dan mendapati Arka yang bersender pada motor kesayangannya.

"Dari tadi? " arka mengacak rambut reina membuat reina mengerucut kesal.

"Helm kamu mana? " reina segera mengambil helm dan memakainya.

"Ayah kamu gak pulang? " reina memeluk pinggang arka "ayah berangkat pagi, keluar kota" arka melajukan motornya dengan cepat.

Hingga mereka sampai dengan bisikan-bisikan tidak jelas, reina dan arka yang baru keluar dari area parkiran sekolah terhenti saat ada siswi yang menurutnya kelas sepuluh tersenyum lebar "kak Arka Naufal Aditya, aku bawain bekal. Makan ya! " arka menatap reina yang menatap adik kelasnya dengan geli.

"Hai.. Iya sama kak Arka bakal di makan kok" reina menyenggol lengan arka yang sangat begitu cuek.

"Itu di ambil baik dikit sama adek kelas " bisik reina karena arka malah mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Enggak! " ketus arka yang langsung berlalu tanpa melihat sama sekali kotak bekalnya. "Eh Arka!! Malah pergi dasar awas kamu! " reina melihat badge name yang tertempel di sisi seragam.

"Emm bekalnya gue minta gak papa? Nanti gue kasih ke Arka kok, dia ish sebel gue" anak kelas sepuluh itu terkekeh kecil dan memberikan bekal tersebut pada reina.

"Kak Reina lucu kalau marah, kalian cocok" reina malah melongo dengan pengakuan dari Kamila adik kelasnya. "Yaudah aku duluan kak" reina mengangguk pelan dan langsung menuju kelas arla dengan wajah memerah padam.

"ARKA NAUFAL ADI---" reina langsung menutup mulutnya saat semua mata dari kelas arka menatap dengan bingung dan heran.

"Arka nya lagi tidur rei" reina menatap kia dengan cengiran khasnya "eh kiasan gue, kutu buku lo ya jadinya" reina menatap arka yang menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan.

"Bangun! Gak usah pura-pura tidur! " arka masih bergeming, sebenarnya arka tidak tidur dirinya hanya tak ingin reina merasa cemburu karena menerima bekal dari cewek.

"Arka say---"

Arka langsung bangun dan langsung menatap reina "arka apa? " reina menyengir lebar dengan pipi yang merona.

"Kamu seharusnya gak ketus sama adek kelas tadi, seharusnya kamu nolak dengan halus saki tau di gituin" arka memutar bola matanya dengan malas.

"Nanti kamu cemburu, aku yang susah kan? " reina mengerucutkan bibirnya kesal "enggak, kalo kamu yang mulai aku baru cemburu " reina bangkit dari duduknya dan meninggalkan arka dan bekal yang reina bawa dari adik kelasnya.

"Rei kok lo balik, udah? " reina mengendikkan bahunya dan meninggalkan kia yang menatap bingung.

"Tumben berangkat siang, jam tujuh pula" reina duduk dengan wajah di tekuk.

"Kenapa? Sama arka?" reina mengangguk pelan, "udahlah nanti aja" pelajaran pertama ini adalah fisika dan yang pasti kalian ketahui adalah berpura-pura menatap guru yang sangat galak.

REINARKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang