A Day Talk to You

472 51 2
                                    

~A Day Talk to You~

Byun Baekhyun
Kim Hana


Byun Baekhyun dan Kim Hana.

Dua orang itu kini tengah berada di dalam mobil yang sama. Duduk berdampingan dengan Hana yang mengemudikan Hurakeu-nya. Gadis itu nampak sudah pulih dari mabuknya dan dengan percaya diri mengemudikan si Supercarnya.

Sementara Baekhyun nampak tengah dalam penyesalan. Kenapa dirinya mau saja menumpang mobil Hana untuk ke SM? Kenapa dirinya berakhir tanpa perlawanan dan mengikuti permainan teman-temannya yang mengatakan manajer tidak akan datang menjemput?

Bukan apa-apa. Ia hanya tidak suka dengan kecanggungan ini.

Baekhyun sebenarnya adalah orang yang pandai bergaul. Bisa saja ia banyak membuka berbagai topik dengan Hana yang orang baru sekali pun.

Hanya saja mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka, Baekhyun kehilangan kepercayaan dirinya.

“Baekhyun-ssi. Kau lebih tua dariku atau lebih muda?”

Baekhyun menoleh pada gadis itu sebelum menjawab. Agak terperanjat karena gadis itu bersuara tiba-tiba ditengah keheningan.

“Aku lahir tahun 92. Hana-ssi?" Baekhyun berbasa-basi, balik menanyakan usia gadis itu.

Sungguh Baekhyun tidak ingin tahu. Ia hanya ingin segera sampai dan keluar dari sini.

Hana menoleh sekilas dengan mata membulat. Ia cukup kaget tentu saja, tadinya ia pikir Baekhyun seumuran dengan Kai. “Ah, jinjja?”

Waeyeo?”

“Aku pikir Baekhyun-ssi seumuran Kai, ternyata satu tahun diatasku ya.”

“Hana-ssi lebih muda dari ku?”

Hana mengangguk-angguk. “Tapi, boleh tidak kita santai saja tidak usah formal-formal?”

“Tapi aku tetap lebih tua satu tahun."

Hana mendecih. “Anggap saja kita seumuran. Aku lebih senang seperti itu, biar lebih akrab, ya?”

Baekhyun mengangguk-angguk. Memangnya siapa yang mau akrab? Tapi apa salahnya mulai berteman kan sekalipun dengan anak dari orang yang paling ia tidak sukai.

“Aku sih tidak masalah.” Baekhyun memperlihatkan cengirannya yang kaku. Dan di balas Hana dengan cengiran pula.

Ada jeda setelah itu. Baekhyun tampak memikirkan sesuatu dan langsung terbaca meski Hana melihat laki-laki itu dari sudut matanya.

Waeyeo?” Tanya Hana sambil kembali fokus ke jalanan.

“Ehmm~ soal kejadian beberapa waktu lalu, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud-“
Ah Hana tahu apa yang dibicarakan Baekhyun.

Gwenchana. Aku tidak masalah, sungguh.”

Aniya. Aku tidak bermaksud menjelek-jelekan ayahmu seperti itu. Kebetulan akhir-akhir ini aku memang sedang kesal dengan perusahaan.”

Arraseo.”

Jongmal mianhae.” Ucap Baekhyun sungguh-sungguh.

“Iya aku maafkan. Tenang saja.” Hana pun sungguh-sungguh dengan ucapannya. Mana mungkin ia rela menawarkan tumpangan kalau ia tidak memaafkan Baekhyun. Yaa bahkan sejak awal ia tidak merasa perlu menerima permintaan maaf dari Baekhyun.

Awalnya ia memang kesal, tapi kalau dipikir-pikir lagi, ayahnya itu memang menyebalkan. Saat makan malam waktu itu ia hanya usil mengungkit-ungkit kejadian saat di lift.  Seru jadi usil pada orang usil.

FF At Close - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang