Bucheon, save place as always

281 45 0
                                    

~Bucheon, save place as always~

Byun Baekhyun
Kim Hana


Hana benar-benar mengajukan pengunduran dirinya. Lalu setelahnya ia terus di telfoni Tuan Kim. Tapi Hana masih tidak mau bicara dengannya, karena pada akhirnya mungkin mereka hanya akan cek cok.

Hana bahkan menerima sebuah pesan yang sarat memerintah.

'angkat telfon ayah!'

Hana tidak mau menurut. Ia masih sangat kecewa. Lalu yang dilakukan selanjutnya adalah men-silent smartphone, dan pergi ke tepi sungai Han untuk mencari angin segar.

Baru tengah hari dan Hana tidak tahu harus melakukan apa.

Dari awal memang ia tidak berencana bekerja selamanya di SM. Bahkan itu sudah ia sampaikan pada ayahnya sejak hari pertama ia menerima tawaran Tuan Kim. Yah walaupun ia tidak sangka akan secepat ini ia keluar dari sana. Padahal masih ada kontrak beberapa bulan lagi. Yaudah itu urusan pengacaranya nanti.

Karena ia tidak punya agenda hari ini. Ide untuk pergi ke suatu tempat, muncul di benaknya. Dan kemana lagi kalau bukan ke Bucheon. Kota selain Seoul yang bisa ia kunjungi untuk mendapatkan seseorang yang bisa ia temui.

Ibu Baekhyun bisa jadi seseorang yang ia kunjungi. Mumpung ia sedang sangat menganggur hari ini. Sambil ia menuju ke Hurakeu yang terparkir di area sekitar sungai Han ia menghubungi dulu ibu Baekhyun. Dan ternyata beliau memang sedang berada di rumah dan sangat tidak keberatan kalau Hana mau berkunjung.

Ia sempat pulang ke apartemennya untuk membawa beberapa pakaian dan mungkin sesuatu yang bisa dibawa. Ia berniat menghabiskan beberapa hari disana. Dua atau tiga hari mungkin. Sebelum ia meninggalkan Korea sambil merencanakan dan memikirkan banyak hal. Tentang ayahnya, tentang pekerjaannya, dan mungkin tentang Baekhyun.

Melarikan diri ke Bucheon selalu menjadi pilihan tepat bagi Hana. Disana ia akan disambut sangat hangat.

Begitu tiba, Ibu Baekhyun ternyata sudah menyiapkan makan malam yang beberapa makanannya adalah kesukaan Hana. Gadis itu merasa terharu karena ia seperti pulang ke rumah sendiri. Kalau ia boleh sedikit tidak tahu diri. Hehe.

Di rumah itu hanya ada Ibu Baekhyun dan Ayah Baekhyun yang juga baru sampai rumah sepulang kerja.

"Otte? Masiseo?"

"Sangat enak, Tante."

"Makan yang banyak."

"Hana-ya, sudah lama ya kamu main kesini,nak." Kata Ayah Baekhyun yang sama-sama tengah menyantap makan malam.

"Iya, paman. Tiga bulan lalu kalau tidak salah."

"Sering-seringlah berkunjung kesini."

"Hana juga kerja yeobo." Kata ibu Hana.

"Iya sih. Aku hanya senang kalau Hana sering kesini."

"Maklum, Appa Baekhyun ini berasa jadi punya anak perempuan." Kata ibu Baekhyun pada Hana.

"Aku menganggap Hana seperti anak perempuanku sendiri. Jakanae, yeppeo, tuktukhae." Katanya sambil memuji Hana. "Boleh kan?"

"Geuromyeo. Aku justru sangat senang kalau dianggap anak juga dirumah ini."

"Tapi kalau kau anakku, Baekhyun sepertinya tidak akan senang." Kata Ayah Baekhyun kemudian menggeleng.

"Waeyeo?"

"Niga joha janna." Kata Ayah Baekhyun terlampau santai. "Tidak usah jadi anakku. Cukup jadi mantuku saja."

Eh?

FF At Close - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang