~Awkward~
Byun Baekhyun
Kim HanaRutinitas di Korea kembali Hana jalani. Bangun pagi, berangkat kerja, pulang, sesekali berbelanja kalau ingat, lalu istirahat. Membosankan memang hidupnya yang monoton itu. Terlebih lagi ketika tidak ada teman yang bisa ia ajak jalan atau sekedar ngobrol. Satu-satunya penghibur hanyalah berkendara dengan Hurakeu-nya.
Hari yang membosankan itu, Hana di ruang kerjanya. Akan lebih baik sebenarnya kalau dirinya sedang disibukan dengan banyak pekerjaan. Tapi hari itu memang tidak banyak yang bisa dilakukan. Pekerjaannya sangat cepat selesai hingga kini ia hanya duduk di kursi kerjanya. Ia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan, jadi hanya membuka smartphonenya hendak menelfon seseorang. Layar smartphone itu masih menunjukkan muka dirinya dan Baekhyun sebagai wallpaper, hasil kerjaan Baekhyun tempo lalu. Hana memang serius tidak peduli untuk sekedar mengganti dan memilih-milih wallpaper smartphonenya. Jadi ia biarkan saja.
Ia membuka kontak dan men-scroll, berharap ada seseorang yang mungkin bisa membuat Hana kepikiran untuk menghubunginya. Kebanyakan dari kontak adalah sekedar rekan kerja. Ngapain juga ia tiba-tiba menghubungi rekan kerja. Dan yah selain Mama, Haneul, Baekhyun, Jongin, Alex, Ayah, dan... tidak ada.
Mungkin ini pertama kalinya, Hana menyadari dirinya adalah seorang introvert. Hana bukan orang tertutup yang menghindari bertemu orang baru. Dalam sehari mungkin saja ia selalu terlibat dengan orang baru dalam pekerjaannya. Tapi diantara mereka memang selalu hanya seorang rekan kerja, apalagi usia mereka juga kebanyakan jauh diatasnya. Yah akan berakhir sebatas itu saja, relasi sekedarnya.
Dan satu lagi, nyatanya ia tidak punya teman dekat berjenis perempuan. Entahlah takdirnya seperti itu. Apa karena dirinya agak tomboy? Apa menyukai supercar dan gaya casual bisa dibilang tomboy? Ah tidak, Hana merasa dirinya tidak tomboy.
Memang kesempatan berteman dengan perempuan bukannya tidak pernah terjadi. Beberapa kali ia pernah kebetulan terlibat dalam lingkaran pertemanan yang isinya perempuan. Tapi yang Hana merasa tidak begitu nyaman.
Hana tidak begitu menyukai obrolan tentang make up, tas branded, atau pakaian branded lain, diet, teman kencan, sampai dokter oplas terbaik, dan berputar-putar sekitar itu. Ah Hana tidak suka.
Kalau boleh jujur walaupun dirinya juga adalah seorang perempuan, tapi ia akan mengatakan berteman dengan perempuan itu merepotkan. Silahkan caci dia, tapi memang begitu yang ia rasakan.
Hana menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kerja. Ia menatap langit-langit ruang kerjanya.
"Ini tidak nyaman, itu tidak nyaman. Dasar kau Kim Hana." Rutuknya pada diri sendiri.
Yang jelas ia tidak ingin memaksakan bagaimana hidup yang seharusnya. Toh tidak ada formula untuk itu. Jadi jalanin saja lah hidup dengan sedikit teman ini. Mungkin dengan begitu ia akan lebih menghargai keberadaan mereka dibanding dengan memiliki banyak teman.
Dan disaat seperti ini, Alex yang kadang sangat menyebalkan pun akan sangat ia rindukan. Tapi laki-laki itu bukan tipe yang akan asik diajak ngobrol lama lewat telfon. Dia akan bertanya: apa? penting tidak? iya, iya, iya, lalu telfon akan ditutup. Memang sekurang ajar itu dia. Sebelas dua belas lah dengan Jongin.
Baekhyun lumayan lebih baik lah. Hana juga pernah bilang laki-laki itu adalah pendengar yang baik bukan? Tapi Baekhyun pasti sedang sibuk dengan rangkaian konser EXO di Jepang yang masih berlangsung. Jadi ia hanya meninggalkan pesan.
'Kalau tidak sibuk, telfon aku ya.'
Pesan itu memang tidak langsung mendapatkan balasan. Artinya laki-laki itu memang sedang sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF At Close - End
FanfictionKim Hana. Putri pengusaha industri hiburan terbesar di negerinya. Gadis realistis dan optimis. Pecinta supercar yang parasnya cantik dengan gaya kasual andalan. Ia seorang pebisnis muda yang sukses di bidang fashion dan musik. Namun tidak pernah suk...