"Disaat aku mencoba mengatur detaknya, detak jantung ini semakin memburu."
-Gayatri-
🍇
Dewi tak melepas sedikitpun pandangannya dari sosok muda dan mudi yang saling berpelukan di depannya. Heran dia rasa karena orang yang di depannya ini kemarin sedang bertengkar, tidak hanya siangnya tapi malamnya juga mereka bertengkar dan sekarang mereka asyik tidur saling berpelukan?
"Bagunin, jangan di liatin terus," suruh Rama yang lagi melipat selimut di belakangnya. Sedangkan April dan Agus sedang mempersiapkan sosialisasi mereka hari ini.
"Kasian, mereka masih tidur nyeyak."
Rama memutar bola matanya malas, akhirnya ia turun tangan dan menepuk-nepuk bahu Bagus.
"Gus, bangun sudah siang!"
Tidak hanya sekali tepukan, tapi berkali-kali membuat Bagus meringis.
"Berisik benget, sih. Aku sudah bangun dari tadi, ha~"
Bagus kembali memeluk tubuh Gayatri setelah menepis tangan Rama, membuat Rama cengo sedangkan Dewi mengedipkan kedua bola matanya.
"Sana lanjut tidur di rumah, warga ngeliatin kalian tidur disini," bohong Rama, Bagus langsung membuka matanya, tapi tubuhnya terasa berat selain tangan Gayatri yang ada di perutnya, punggung dan tangan yang menjadi bantal Gayatri kesemutan.
"Tri, Gayatri bangun," Bagus menepuk pelan pipi Gayatri, gadis itu menggeliat tanpa melepas pelukannya di perut Bagus. Perlahan ia membuka matanya, menutup kembali dan membukanya untuk membiasakan penglihatannya.
Gayatri melihat Bagus sambil mengedipkan mata, kemudian melihat Rama dengan wajah datar, kemudian Dewi yang sedang tersenyum menatapnya, kemudian kembali lagi melihat Bagus.
Gayatri menutup kembali matanya dan membukanya lagi. "Kya! Kenapa aku tidur disini?!" Teriaknya sambil menyembunyikan wajahnya di tubuh Bagus.
Rama yang tadinya berjongkok langsung duduk terkejut, Dewi tertawa sambil memukul punggung Rama.
"Gus, lucu banget sih istrinya," gemas Dewi.
"Gayatri, bangun badan aku sakit semua," lirih Bagus, namun Gayatri menggeleng dan semakin erat memeluk Bagus, ia terlalu malu sekarang.
Bagus menggaruk alisnya yang tak gatal, kemudian menepuk-nepuk kepala Gayatri membuat Rama mendelik.
"Bagun! Sebentar lagi warga akan datang. Astaga! Di rumah saja lanjutkan tidur kalian!" kesal Rama dan meninggalkan Bagus dan Gayatri yang masih berbaring.
Rama lebih baik membantu Agus dan April daripada mengurus ketuanya itu.
"Gayatri, kita pulang dulu," bisik Bagus di atas kepala Gayatri.
"Aku malu, Pandu. Aku pikir aku tidur di rumah, kok bisa disini, sih?"
Gayatri semakin erat menyembunyikan wajahnya membuat jantung Bagus berdetak semakin kencang sekaligus susah untuk berapas.
"Kemarin hujan," jawab Bagus seadanya. Gayatri mendongak melihat wajah Bagus, menyadari akan satu hal yang seharusnya tidak ia lakukan yaitu memeluk Bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
General FictionWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...