Chapter 24 ㅣSemua Salahㅣ

2K 86 4
                                    

"Jika kita menunggu waktu, maka semuanya akan kalah karena ego."

-Bagus Pandu-

🍇

Selesai membersihkan badan, Gayatri hanya melihat layar hitam ponselnya yang tak menyala atau pun berdering sejak tadi. Menanti Bagus untuk menghubunginya, namun sampai sekarang pun tidak ada kabar dari calon suaminya itu. Gayatri terlalu takut untuk menghubungi Bagus, tapi kalau sampai menunggu Bagus yang menghubingi ia tidak akan kuat. Satu tetes air matanya kembali jatuh, ia langsung menatap langit-langit kamarnya agar tidak menangis lagi. Entahlah, kenapa cinta bisa membuatnya menjadi cengeng seperti ini.

Pandu🐼

Pandu,

17.20

Akhirnya Gayatri mengirim pesan untuk Bagus, ia tidak tahan seperti ini terus, karena dadanya benar-benar terasa sesak, bagaimana tadi Gayatri mengingat Bagus langsung meninggalkannya tanpa kata-kata saat hujan setelah melihatnya keluar dari toko bersama Hendra.

Gayatri merebahkan tubuhnya sambil menunggu pesannya di balas.

"Apa ini namanya cinta?"

Kadang setiap orang akan mengartikan cinta itu berbeda-beda. Cinta yang berwarna, kadang terang kadang gelap, suka dan juga duka. Semua emosi akan bercampur dalam kata cinta. Hanya saja orang yang sedang jatuh cinta harus bisa mengendalikan setiap emosi itu, agar tidak salah mengartikan sebuah cinta.

Cukup lama Bagus belum juga membalas pesannya. Itu yang membuat hati Gayatri semakin sesak, ia menarik napasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan kasar, begitu seterusnya agar sesak di dadanya bisa menghilang.

Gayatri langsung terpekik dan hampir terjatuh saat ponselnya berbunyi nyaring, ia segera mengangkat panggilan itu dengan perasaan yang bercampur aduk. Ia kembali mengatur napasnya sebelum membuka suaranya.

"Hallo."

"Keluar,"

Gayatri sangat terkejut mendengar kata Bagus, ia menutup kedua matanya sambil melipat bibirnya, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, bahkan dinginnya suara Bagus mengalahkan dinginnya es batu.

Perlahan Gayatri membuka pintu kamar dan menuju keluar rumah, dapat ia lihat Bagus masih duduk di atas motornya.

"Pandu," panggil Gayatri dengan suara parau, perlahan ia menghampiri Bagus yang masih setia duduk di atas tempat duduk.

"Naik," ketus Bagus, Gayatri menundukkan kepalanya, meremas ponselnya kuat-kuat. Gayatri yang sebelumnya dingin, ketus dan galak-galak dimana sekarang? Kenapa sekarang Gayatri tidak bisa berkutik?

Perlahan Gayatri naik ke atas sepeda motor dalam diam, takut menyentuh Bagus, ia hanya memegang ponselnya kuat-kuat. Bagus berdecih, kemudian membuka helmnya dengan cepat, membalikkan sedikit tubuhnya untuk memakaikan helm-nya di kepala Gayatri.

Dengan wajah datarnya, Bagus memutar motornya untuk menuju tempat kemah yang berada di SD dua. Laju kencang motor Bagus membuat Gayatri takut dan langsung memeluk pinggang Bagus sambil memejamkan kedua matanya. Gayatri benci. Benci jika Bagus bersikap seperti. Entah itu karena anginnya yang kencang atau memang sekarang Gayatri sangat mudah mengeluarkan air matanya, bahkan sekarang di ujung matanya mengeluarkan cairan bening.

MY DESTINY-[Romance] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang