"Manusia tidak bisa menarik ucapannya, tapi membenahi ucapannya bisa."
-Bagus Pandu-
🍇
Bagus kembali berbaring di tempat tidur karena kepalanya semakin terasa sakit. Memejamkan kedua matanya saat Sinta mengelus kepalanya dengan teratur. Satria yang melihat wajah pucat anaknya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Kenjadian tadi sangat lucu baginya, adegan yang tak bisa ia tebak, sama seperti sinetron yang sering ia tonton bersama istrinya. Tidak lama Gayatri datang membawa bubur yang sudah di panaskan kembali oleh Ibunya, dan Gayatri sangat malu sekarang bertatap muka dengan orang tua Bagus. Gayatri hanya bisa menunduk dan berjalan pelan mendekati Bagus.
"Pandu, makan dulu," kata Sinta lembut. Perlahan Bagus membuka matanya, melihat Mamanya kemudian melihat Gayatri yang sedang memegang mangkok, pandangan mereka sempat bertemu, namun segera Gayatri menunduk untuk menghindari kontak mata dengan Bagus.
"Makan yang banyak, supaya kamu cepat sembuh."
Bagus mengangguk lemah, kemudian mendapatkan kecupan kecil dari Mamanya di kening. Gayatri menggantikan posisi Sinta di sisi ranjang, saat Sinta dan Satria sudah keluar kamar.
"Aku suapin," kata Gayatri pelan dan mulai meniup bubur jagung untuk Bagus.
Bagus menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Melihat wajah Gayatri yang terus menunduk.
"Malu?"
"Heum?"
Gayatri langsung mengangkat kepalanya bertanya bingung, namun saat pandangan mereka bertemu lagi, Gayatri langsung memalingkan wajahnya.
"Malu lihat wajahku?" tanya Bagus,kemudian tangannya merapikan anak rambut Gayatri dan menyelikannya di belakang telinga Gayatri membuat wajah Gayatri sedikit terlihat.
Bagus menghela napas lalu menarik dagu Gayatri agar gadis sensitif itu melihatnya.
"Terimakasih," ujar Bagus. Jantungya meletup-letup. Antara rasa kesal dan bahagia yang tak bisa lagi ia utarakan.
"Makan," kata Gayatri dan kembali menyuapi Bagus, tidak lupa meniup bubur jagung sebentar sebelum bubur itu masuk ke dalam mulut Bagus.
Gayatri menoleh ke samping, melihat ponsel Bagus yang berdering di atas meja. "Tolong ambilkan, sayang." Gayatri berdecih, namun ia menyembunyikan senyum malunya karena Bagus memanggilnya sayang.
"Ck. Sayang," gerutu Gayatri pelan dan mengambil ponsel Bagus.
"Siapa?" tanya Bagus dan menerima ponselnya, kemudian melihat sendiri nama yang tertera di layar ponselnya.
"Halㅡ""Kamu dimana, Gus? Meninggalkan tempat kemah seenaknya, kamu jadi ketua main pergi-pergi saja!"
"Aku lagi sakit," jawab Bagus lemah.
Helaan napas panjang dapat Bagus dengar dari sebrang sana. "Sudahlah." Dan Rama mengakhiri panggilannya secara sepihak.
"Kenapa katanya?"
Bagus tersenyum dan meletakkan ponselnya di sampingnya. "Tidak ada." Gayatri mengangguk dan kembali menyuapi Bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
Ficțiune generalăWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...