Chapter 47 ㅣJauh di sanaㅣ

916 37 6
                                    

"Apa kata hatimu saat kamu mulai berharap lebih?"

-Riko-

🍇

Tidak ada salahnya  untuk mencoba, tidak ada salahnya untuk berharap. Setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir dan di situlah saatnya orang-orang akan mengambil keputusannya, apakah keputusannya sudah baik untuk dirinya atau tidak? Sayangnya Gayatri tidak menggunakan hati dan pikirannya dengan baik. Hari-harinya semakin kacau, meskipun ia sudah mencoba untuk menguatkan hatinya, namun bayang-bayang Bagus masih menghatuinya. Setiap malam akan bermimpi tentang Bagus yang kembali padanya, bukankah itu sebuah harapan?

Menguatkan hati yang jelas-jelas menginginkan sosok Bagus hadir, itu membuat Gayatri semakun tersiksa. Bahkan sampai saudara sepupunya datang pun ia masih merasa sakit itu. Riko miris melihat adiknya itu begitu menyedihkan karena cinta. Ingin tertawa tapi melihat wajah itu membuatnya tidak tega.

"Bisa enggak selama aku di rumah jangan pasang wajah seperti itu?" kesal Riko sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Gayatri yang baru keluar dari langsung menatap Riko tanpa semangat hidup.

"Maaf, Kak."

Gayatri berujar pelan lalu berjalan begitu saja melewati Riko yang heran melihat Gayatri seperti itu, sampai segitunya arti Bagus di hidup Gayatri.

"Sini, kamu!" kesal Riko dan langsung menarik tangan Gayatri membuat Gayatri terpekik dan meronta. Namun Riko tidak melepaskannya dengan mudah.

"Pakai helm-nya enggak usah pakai jaket." Ketusnya sampil memakaikan helm untuk Gayatri dengan kasar.

Meskipun bingung, Gayatri hanya pasrah, kemana Kakak sepupunya akan menbawa dirinya kemana.

"Jangan banyak bicara," kata Riko lagi. Padahal Gayatri sudah tidak banyak bicara seperti Gayatri yang dulu, sekarang kepribadiannya sudah berubah semenjak perginya Bagus, ia lebih sering mengurungkan diri di kamar, menjadi anak pendiam dan juga jarang tertawa.

Gayatri mulai naik ke atas motor, tangannya di tarik agar melingkar di pinggang Riko. Nyesek memang karena ingatannya kembali berputar kepada Bagus. Gayatri semakin benci kalau dirinya mengingat Bagus lagi. Dalam hatinya bertanya-tanya, kapan dirinya bisa terbebas dari bayang-bayang Bagus? Sampai sekarang pun belum bisa.

"Kita mau kemana, Kak?"

Akhirnya Gayatri membuka suaranya setelah mereka keluar dari desa.

"Kita mau ke pantai Lovina, belum pernah ke sana, kan?" jawab Riko sambil melirik Gayatri dari kaca spion.

Gayatri memukul punggung Riko cukup keras, membuat Riko terkekeh.

"Sudahlah, tapi baru beberapa kali, jauh soalnya," kata Gayatri sambil melihat-lihat sepanjang jalan. Dulu dirinya sering main ke pantai bersama Hendra, karena temannya itu sangat suka pantai. Gayatri jadi mengingat Hendra, semenjak kejadian itu Hendra jarang menenuinya.

Gayatri jarang pulang ke rumah, paling Ibu dan Bapaknya saja yang mengunjungi Gayatri ke rumah Rahayu akhir-akhir ini. Riko sudah lima hari di rumah dan besok kakak sepupunya ini akan kembali ke Denpasar.

"Turun," pinta Riko, membuat Gayatri jengkel lama-lama dekat dengan Riko, tidak ada sisi lembutnya sama sekali.

"Wah, lama tidak ke sini. Banyak yang berubah ternyata," ucap Gayatri sambil melepas helm-nya.

MY DESTINY-[Romance] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang