"Matahari terbenam meninggalkan warna jingga sebelum cahayanya benar-benar hilang, tapi kamu meninggalkan luka yang harus aku simpan."
-Bagus Pandu-
🍇
"Ini rusak, Bapak belum sempat perbaiki."
Samar-samar Gayatri mendengar ucapan Bapaknya yang ada di dapur.
"Bahaya juga, Pak. Besok Pandu suruh Papa kirim yang baru saja, ya. Biar enggak ada kejadian yang tidak diinginkan lagi."
Gayatri semakin mendekat, melihat Bapaknya dan juga Bagus sedang membersihkan kekacauan yang tadi sempat terjadi.
"Ini makan dulu, Ibu sudah beli lauk di luar," ujar Sekreni sambil memberikan satu piring nasi beserta lauk untuk Bagus.
"Tidak, Bu. Pandu tunggu Gayatri balik saja, dia juga belum makan."
Deg, hati Gayatri berdesir mendengar kata Bagus. Walau sederhana, namun sangat berarti.
"Ibu," panggil Gayatri pelan membuat Bagus segera bangun dan menatap Gayatri dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
"Iya, sayang?"
Sukreni mendekati Gayatri dan langsung mengelus kepala anaknya yang sedang berwajah murung.
Ragu-ragu Gayatri berujar, takut-takut melihat Ibunya yang nampak khawatir dengannya.
"Gayatri mau tinggal di rumah Bibi Rahayu, lusa Gayatri sudah mulai bekerja," ujar Gayatri pelan.
Hening beberapa detik, harapan Bagus hilang sudah. Mereka belum lama saling mengenal, tapi Gayatri memilih menjauhinya. Bagus menghela napas dengan kasar, dadanya kembali terasa sesak.
Apa kata cinta yang dilontarkan tadi tidak berarti apa-apa bagi Gayatri? Apa ciuman yang diberikan oleh Bagus tidak bermakna sedikitpun bagi Gayatri?
Bagus mengepalkan kedua tangannya, tidak terima ia diperlakukan seperti ini oleh jodohnya sendiri, meskipun dari awal ia tahu kalau Gayatri tidak pernah menerima perjodohan ini.
"Kenapa mendadak?"
Sukreni melihat suaminya yang duduk di samping Bagus, kemudian melihat Bagus yang sedang menatap Gayatri kecewa.
"Seperti yang direncanakan sebelumnya, Gayatri tidak mau terus menerus merepotkan Hendra. Mengantar dan menjemput Gayatri setiap hari. Dia, kan bukan ojek," jawab Gayatri memberanikan diri untuk menatap mata Ibunya.
Hati Bagus terasa terbakar mendengarnya, belum sempat ia membuka mulutnya untuk protes Gayatri lebih dulu untuk berbicara lagi. "Gayatri tidak mau lagi ada orang yang marah-marah gara-gara ini." Gayatri menatap Bagus yang sedang menatapnya.
"Bukannya tokonya minggu depan baru buka? Tunggu sampai munggu depan pindahnya, bagaimana?"
Gayatri meremas celananya kuat-kuat, ia tidak bisa lagi dekat-dekat dengan Bagus, semua terasa menyakitkan. Perasaan aneh yang tidak mau Gayatri rasakan terus saja mengganggunya.
"Tidak, Bu. Gayatri mau hari ini. Bibi Rahayu juga membutuhkan Gayatri untuk berkemas tokonya, kan sudah lama tutup."
Sukreni tidak bisa berkata-kata lagi, teras aneh memang karena Gayatri mau menerima ajakan Rahayu yang sebelumnya ia tolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
General FictionWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...