Chapter 46 ㅣKertas Coklatㅣ

919 66 16
                                    

"Ketika hati berteriak inginkanmu, tapi egoku menekan rasa kepercayaanku."

-Gayatri-

🍇

"Dear, mantan calon istriku."

Gayatri berdecih membaca satu kalimat pertama yang sangat menegaskan bahwa hubungannya dengan Bagus benar-benar berakhir. Ibu dan Bapaknya yang tadinya terkejut melihat kedatangan Gayatri tiba-tiba seperti di kejar anjing saat masuk rumah pun bingung dan memberikan waktu untuk Gayatri berpikir. Apakah dirinya benar tidak menginginkan perjodohan itu, apa sebaliknya?

Gayatri,
Mengenalmu bukan rencanaku.
Hadir di dalam hidupmu bukan mimpiku.
Mencintaimu bukan inginku, tapi rasa cinta ini benar-benar ada dalam hatiku dan bodohnya semakin hari semakin membesar.

"Apa, sih yang dia tulis?" tanyanya sambil menghapus jejak air matanya sebelum terjatuh.

Beberapa minggu bersamamu dan melalui begitu banyak hal aku tidak pernah menyesali itu.
Hangat pelukanmu, sayang perhatianmu, lembut tatapmu dan manis ciumanmu, selalu kuingat.
Sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal itu, Gayatri.

Gayatri berhenti membaca, setiap kalimat yang tertulis membuat perasaannya semakin kacau. Ia mengatur napasnya sebentar sambil mengangkat kepalanya untuk menatap langit-langit, itu membuat air matanya mengalir ke pelupisnya. Aroma parfum Bagus yang menusuk tajam di hidung, membuatnya benci akan perasaan yang sekarang merenggut batinnya. Bahwa dirinya sedang merindu, begitu menyesakkan dada.

"Menyebalkan, bikin sakit hati saja kamu tahu!" gerutunya kesal, lalu melanjutkan untuk membaca selebar kertas yang di tinggalkan oleh Bagus yang ia trmukan di atas bantal. Hatinya bergemuruh saat barang-barang Bagus tidak ada lagi, hanya surat inilah yang tertinggal.

Aku mencintaimu lebih dari yang kamu ketahui, Gayatri. Hatiku sudah kamu bawa dan kamu simpan, harusnya kamu menjaganya bukan mengancurkannya.

Hati Gayatri terasa tertusuk jarum kecil saat membaca kalimat ini, meskipun kecil tapi rasa sakitnya begitu menyiksa.

"Aku benci sama kamu, Pandu. Kamu sudah membuatku menderita!" lirih Gayatri sedikit berteriak. Isakan kecil mulai keluar dan ia mulai melanjutkan membaca surat yang menyayat hatinya.

Maaf , aku tidak bisa menjagamu, maaf karena aku membuatmu jatuh sakit, maaf karena aku membuatmu menderita. Harusnya kata bahagia yang aku berikan, tapi aku belum bisa memberikannya. Aku egois, aku tidak bertanggung jawab dan aku memaksamu untuk mencintaiku. Aku minta maaf.

"Bodoh!" umpatnya, lalu duduk di sisi ranjang karena ia sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri. Menghapus air matanya yang menyeluruh dengan kasar agar tidak menghalangi pandangannya.

Aku bodoh karena aku tidak menyadari satu hal, bahwa kamu tidak pernah mencintaiku. Apa aku benar?

Gayatri menggeleng kuat, ia meremas dadanya yang semakin tertusuk-tusuk oleh ribuan jarum.

Tapi aku di sini mencintaimu dan akan selalu mencintaimu, Gayatri.
Terimakasih untuk hari-hari yang lalu. Bersamamu aku bahagia walaupun banyak hal yang sulit kulalui.
Yang terpenting ada kamu di sisiku semuanya bisa kulalui.
Terimakasih sudah pernah mengatakan cinta untukku, selamanya tidak akan aku lupakan.

MY DESTINY-[Romance] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang