"Rasa ini tak tertahan, tapi aku tidak mau merasakan perasaan aneh ini."
-Gayatri-
🍇
"Aku mencintaimu."
Gayatri tertawa hambar, tapi air matanya terus membasahi pipinya, kata-kata Bagus masih terngiang di otaknya, membuatnya tertawa pahit karena dadanya terasa sesak sampai ke ulu hati. Ia menghapus bibirnya dengan kasar sambil berjalan entah kemana.
Ciuman itu masih membekas di bibirnya, rasanya sangat menyakitkan, ciuman pertamanya di rebut begitu saja dan dirinya lagi-lagi tidak bisa berkutik bawah kendali Bagus.
"Apa segampang itu mengatakan cinta? Apa dia tidak tahu apa itu cinta? Dia pikir aku apa?"
Monolog Gayatri sesegukan, ia duduk di salah satu batu yang ada di pinggir sungai kecil.
"Aku benci, aku membencimu, Pandu!" teriak Gayatri sambil terisak.
"Iya, aku tahu."
Gayatri langsung menoleh ke belakang, suara yang tidak asing membuatnya segera menghapus air matanya dengan kasar.
"Ada apa? Apa dia menyakitimu?"
Hendra menghampiri Gayatri dan duduk di sampingnya. Sambil menunggu Gayatri untuk menjawab, ia mengambil beberapa krikil kecil lalu melemparnya ke tengah sungai.
"Tidak," jawab Gayatri ragu dengan suara seraknya, Gayatri takut mengatakan yang sebenarnya, ia tidak mau Hendra memukul Bagus lagi.
"Lalu, kenapa nangis seperti itu?" tanya Hendra heran, hatinya sakit melihat orang yang ia cintai menangis dan itu karena orang yang baru datang di antara mereka.
"Itu… kemarin aku tidak bisa pulang karena hujan, jadi gara-gara dia aku harus tidur di balai desa," jawab Gayatri ragu.
"Ck. Apa aku perlu memberinya pelajaran untuknya? Sudah membuat sahabatku menangis seperti ini?"
Gayatri tertawa dan menggeleng sambil mengambil tangan Hendra yang mengepal kuat.
"Tidak perlu, aku bisa menghajarnya," kata Gayatri mencoba untuk memasang wajah galak.
Hendra tertawa. "Gitu dong tertawa, kan cantik." Gayatri mendorong bahu Hendra lalu memalingkan wajahnya. Melihat air sungai yang jernih, meskipun Hendra sering mengatakan dirinya cantik, tapi ia merasa dirinya hanya orang biasa-biasa saja, tidak seperti Dewi yang Bagus sukai.
Dan kata cinta yang keluar dari bibir Bagus seperti ejekan untuknya, ia merasa dipermainkan oleh Bagus apalagi bibirnya di cium begitu saja. Mengingatnya saja membuat Gayatri ingin berteriak sekencang-kencangnya sekarang.
"Hen, aku duluan, ya."
Gayatri bangun sambil menepuk bahu Hendra, tanpa menunggu jawaban Hendra, ia langsung pergi begitu saja, ia tidak bisa lama-lama bersama Hendra saat ini, karena ia tidak mau mulutnya sendiri berbicara tentang apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.
Langkah kakinya berhenti, mencoba untuk membalikkan badannya, namun orang itu memanggil namanya.
Dewi sedikit berlari menghampiri Gayatri sambil tersenyum lebar. "Gayatri, bagaimana keadaan Bagus?" Gayatri diam menatap Dewi tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
Ficção GeralWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...