"Jahat memang karena kamu pergi tanpa pamit. Tapi salahku juga karena egois."
-Gayatri-
🍇
Dilema.
Begitulah yang dirasakan oleh Hendra saat ini, namun hatinya semakin gelisah mengingat bagaimana wajah Bagus seperti menyembunyikan rasa sakit itu. Hendra tahu bahwa Febri membawa bukti itu, tapi dirinya masih tidak suka pada sikap Bagus yang seenak jidat memukulnya waktu itu. Terserah jika dirinya dibilang dendam, karena Bagus pantas mendapatkannya.
Namun sekarang hatinya terbelah, pikirannya bercabang membuatnya tidak bisa konsentrasi untuk bekerja.
"Ah! Sial!" kesalnya lalu berdiri.
"De, aku pergi sebentar."
Tanpa menunggu jawaban dari karyawannya, Hendra langsung pergi meninggalakan bengkel. Pertanyaan Gayatri kemarin kembali teringat yang membuat hatinya kembali bergerumuh.
"Kalau memang kamu takdirku, maka aku akan perjuangkan kembali," gumamnya dan terus berjalan membelah jalan desa, namun saat melewati balai desa Hendra melihat Bagus dan teman-temannya di sana sedang berbicara.
"Teman macam apa itu? Busuk!"
Hendra menambah kecepatannya untuk menuju ke tempat dimana Febri berada saat ini. Mengingat bagaimana teman Bagus melakukan hal gila itu demi dirinya, jadi siapa diantara mereka yang egois?
Hendra akan pasrah jika nanti bertemu dengan Febri, apapun yang Febri katakan nanti Hendra harus mendapatkan bukti itu, walau Hendra tahu Febri tidak akan mau bertemu dengannya lagi. Miris memang, karena masalahnya belum bisa diselesaikan sampai sekarang.
Hendra melihat sekilas toko Rahayu di sisi kanan, namun ia tidak melihat Gayatri di meja kasir. Hendra pikir Gayatri ada di rumahnya untuk mengucapkan selamat tinggal untuk Bagus, tapi Hendra langsung menghentikan motornya tiba-tiba. Berpikir kembali tentang apa yang ada di pikirannya. Kemarin Gayatri mengatakan kalau dirinya tidak akan mau bertemu dengan Bagus karena perjodohan itu sudah batal dan pertanyaan yang di lontarkan Gayatri sebelumnya membuat hati Hendra berdetak lebih cepat.
"Apa Gayatri mau membuka hatinya untukku?" monolog Hendra menerawang ke depan, bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Jika itu benar terjadi, maka perasaannya selama ini akan terbalaskan, tidak sia-sia cintanya selama ini kepada Gayatri dan sekarang Gayatri mau menerimanya. Meskipun Hendra bisa tersenyum sekarang, tapi masalahnya dengan Febri harus cepat selesai, dengan begitu hatinya bisa tenang saat bersama Gayatri tanpa ada bayang-bayang Febri nantinya.
Hendra kembali menjalankan motornya menuju tempat Febri bekerja. Mengembangkan senyum khasnya selama perjalanan, membayangkan kalau dirinya bisa memiliki Gayatri seutuhnya. Siapa yang tahu tentang takdir?
Tidak jauh darinya sekarang berada Hendra melihat laki-laki yang sering bersama Febri akhir-akhir ini. Ia pun mendekat dan langsung membuka helmnya.
"Kamu?" tanya Chris saat Hendra menghentikan motornya tepat di depan Chris.
"Febri ada?" tanya Hendra biasa, antara datar dan mencoba untuk bersikap akrab.
"Febri? Dia lagi keliling untuk menyebar browsur," jawab Chris lalu tersenyum dan meninggalkan Hendra untuk melanjutkan pekerjaannya. Chris di suruh kembali ke toko, sehingga Febri sendirilah yang menyebar kertas-kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
General FictionWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...