Chapter 34 ㅣAncamanㅣ

1.6K 68 15
                                    

"Semua orang akan selalu membenarkan dirinya sendiri."

-Gayatri-

🍇

"Kalau kamu mencintai Bagus, datang ke gudang beras. Nanti malam!"

Gayatri menyeritkan kening tidak mengerti dengan isi surat yang di berikan oleh Dedik saat dirinya bekerja, apalagi surat ini tidak ada nama pengirimnya.

"Masih saja ada orang seperti ini," gumam Gayatri lalu mengabaikan surat itu di tempat tidur. Memilih untuk mengisi perutnya yang sudah meronta minta diisi. Sebelum mandi ia membantu Rahayu untuk masak makan malam dan sekarang ia sudah selesai membersihkan badan. 

"Gayatri, ayo makan."

Gayatri tersenyum dan mengangguk, duduk di salah satu kursi makan. Meja makan tidak terlalu ramai, hanya ada Paman dan juga Bibinya, karena anak-anak mereka kuliah di luar kota.

"Gimana kamu sama Bagus?" tanya Rahayu saat selesai mengambilkan lauk untuk suaminya.

"Baik-baik saja, kenapa, Bi?" tanya Gayatri sambil mengambil nasi di depannya.

"Tidak apa-apa, Bibi hanya bertanya, soalnya Bibi dengar kalian sering bertengkar. Ibu kamu yang mengatakannya," kata Rahayu sambil melihat Gayatri begitu lekat.

"Owh itu. Gayatri enggak tahu juga kenapa kita sering bertengkar? Tapi selesai bertengkar, kami kembali lagi seperti biasa," kata Gayatri dengan wajah sedikit berpikir. Ia juga heran dengan hubungannya, apalagi beberapa hari yang lalu ia sempat bertengkar kecil dengan Bagus, masalah hubungan Bagus dengan Dewi.

"Itu biasa, ego kalian masih menguasai setengah hati kalian."

Gayatri melihat pamannya yang sibuk mengunyah makanan. Gayatri mengakaui itu, tapi tetap saja ia tidak bisa mengontrol emosinya. Rasa cemburu itu begitu kuat ia rasakan, rasa khawatir dan juga rasa takut akan kehilangan selalu menghantui Gayatri.

"Pokoknya saling mengerti dan percaya satu sama lain, dengan begitu sebuah hubungan itu pasti baik-baik saja," lanjut Pamannya yang kini memandangi Gayatri sambil tersenyum manis.

Gayatri tersenyum dan mengangguk, memasukkan satu sendok makanan  sambil berpikir. Sejak tadi pagi sampai sekarang Bagus belum menghubunginya, terakhir Bagus hanya mengirimkan pesan untuknya kalau dirinya sangat sibuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang sudah di tentukan, apalagi Bagus seorang ketua di grup mereka, ia ingin melakukan tugasnya agar lebih baik lagi dari bulan sebelumnya yang sering membolos setiap melakukan kegiatan.

Gayatri menghela napas panjang, berusaha mengerti dan percaya sepenuhnya dengan Bagus, meskipun Bagus akan lebih sering bersama dengan Dewi daripada dirinya. Membayangkannya saja membuat dadanya terasa nyeri.

Gayatri menghabiskan makanannya dalam diam, mencuci piringnya sendiri dan tidak lupa mengucapkan terimakasih untuk makan malamnya. Gayatri pun memilih kembali ke kamar untuk mengecek ponselnya, siapa tahu Bagus sudah tidak sibuk lagi.

Gayatri tersenyum dan langsung mengambil ponselnya, sedikit terkejut karena ada panggilan dari Bagus lebih dari tiga kali, jantungnya bergemuruh saat membuka pesan dari Bagus.

Pandu 🐼

Tolong aku!

Kedua mata Gayatri bergetar, jantungnya seakan berhenti berdetak beberapa detik, rasa khawatir kembali menjalar di lubuk hatinya. Gayatri langsung mencari surat yang tadi ia letakkan di atas tempat tidur. Pikiran aneh-aneh langsung tubuh di otaknya membuat Gayatri panik.

MY DESTINY-[Romance] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang