"Saat pikiran dan hati mulai sama, apa itu bisa dikatakan cinta?"
-Hendra-🍇
Malam itu berlalu begitu saja, namun ingatan akan kejadian itu masih membekas dalam ingatan sampai membuat Gayatri jatuh sakit kerena kejadian itu. Berhari-hari Gayatri melawan trauma yang membuat dirinya takut keluar dari kamar. Rahayu dan juga Pamannya bingung dengan keadaan Gayatri yang panas dingin sejak kedatangannya malam itu sambil menangis.
Hari ini Sukreni datang untuk mengunjungi anaknya yang jatuh sakit, rasa khawatir juga di rasakan oleh Lanang, sangat jelas terlihat di wajah mereka saat memasuki kamar Gayatri.
"Aku buatin minum dulu," kata Rahayu lalu meninggalkan mereka menuju dapur membuat minum untuk Sukreni dan Lanang.
"Kenapa bisa sakit, heum?" tanya Sukreni sambil mengelus kepala Gayatri lembut. Anak pertamanya itu tidak menjawab, ia masih setia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
"Bagus belum bisa ikut. Dia juga lagi sakit, tapi dia paksain menyelesaikan kegiatannya," lanjut Sukreni lembut.
Gayatri tanpa sadar meneteskan air matanya, mendengar nama Bagus membuat hatinya teriris, entah kenapa sejak kemarin ia memikirkan untuk membatalkan perjodohan yang membuat hidupnya jungkir balik seperti ini, banyak hal sudah terjadi selama Bagus ada di hidupnya, namun dirinya belum mendapatkan titik terang saat-saat bersama Bagus. Meskipun ada beberapa hal yang manis bersama Bagus, namun Gayatri lebih sering merasakan sakit. Apa sakit karena cinta itu lebih besar yang dirasakan oleh Gayatri? Bahkan Gayatri tidak bisa mendapatkan jawabannya, itu yang membuat Gayatri memikirkan hal itu.
"Ibu," lirih Gayatri parau.
Sukreni tersenyum, begitu juga Lanang yang kini ikut duduk di sisi ranjang Gayatri.
"Kalau Gayatri batalkan perjodohan aku dan Pandu, belum terlambat, kan?" tanya Gayatri menahan isakannya, meskipun air matanya sudah mulai menetes. Kedua orang tuanya tampak terkejut mendengar pertanyaan Gayatri.
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu, Gayatri?" tanya Lanang memandang Gayatri sendu, kemudian memandang istrinya penuh tanya.
"Kalau dipikir-pikir, Gayatri tidak cocok bersama Pandu. Banyak hal yang terjadi antara Gayatri dan Pandu. Sebelum terlambat, Gayatri mau membatalkan perjodohan ini," jawab Gayatri, tangan Sukreni langsung menyeka air mata Gayatri yang terus menetes melewati pelipisnya.
"Tapi waktu itu, kamu tidak mau membatalkan perjodohan ini, malah kamu mau ikut ke Denpasar bersama Bagus, lalu kenapa sekarang mau membatalkannya?"
Bukannya menjawab Gayatri malah menangis, ia takut salah memilih, takut merasa lebih sakit lagi dari ini. Gayatri tidak mau hatinya hancur hanya karena menerima perjodohan ini. Meskipun berat rasanya Gayatri mengatakan ingin membatalkan perjodohan ini, tapi mau bagaimana lagi ia harus membatalkannya sebelum semuanya terlambat, sebelum hati mereka tidak saling menyakiti. Lagi? Gayatri membenci Bagus karena orang yang dicintainya tidak datang saat dirinya hampir hancur, namun saat dirinya ditolong oleh Hendra ia menyadari cinta Hendra dimata laki-laki itu, namun semuanya jadi kacau karena Bagus memukul Hendra tanpa henti, itu yang membuat Gayatri kecewa dan marah serta benci kepada Bagus; orang yang ia cintai.Lanang menghela napasnya panjang lalu mengambil tangan Gayatri, menggenggamnya dengan kedua tangannya.
"Maafkan Bapak, Gayatri. Kalau kamu memang menginginkan itu, Bapak juga tidak akan memaksa kamu, bagaimanapun juga, kebahagiaan kamulah yang terpenting sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
Ficción GeneralWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...