"Kadang maaf itu sulit untuk di ucapkan, tetapi lebih sulit memaafkan."
-Gayatri-
🍇
Bagus tersenyum melihat bagaimana tangan Gayatri begitu lembutnya mengelap wajahnya dengan handuk kecil yang hangat. Tidak hanya wajahnya, tapi kedua tangannya juga. Tidak ada salahnya hari ini ia sakit, ternyata Gayatri begitu perhatian padanya.
"Bajunya aku buka juga, ya?"
Gayatri langsung menggeleng kuat dan memegang tangan Bagus, ia tidak mau melihat tubuh Bagus, takut jantungnya copot.
"Gimana caranya kamu mandiin aku?" tanya Bagus pura-pura tidak mengerti dengan situasinya.
"Aku lapnya seperti ini saja," jawab Gayatri tersenyum canggung. Mulai memasukkan tangannya ke dalam baju Bagus dan dengan lembut membersihkan tubuh Bagus mengguakan handuk hangat. Sesekali Gayatri akan mencelupkan handuk kecil itu ke dalam baskom yang sudah berisi air hangat lalu meremasnya dan kembali lagi memasukkan tangannya ke dalam baju Bagus.
"Kamu sakit pasti karena hujan-hujanan kemarin, besok-besok kalau hujan pakai jas hujan!" gerutu Gayatri membuat Bagus menekukkan wajahnya seperti anak kecil yang diberi omelan oleh ibunya.
Bagus menghela napasnya panjang, perlahan ia menghetikan tangan Gayatri, kemudian menariknya pelan membuat Gayatri terjatuh di atas dada Bagus. Gayatri sangat jelas mendengar suara detak jantung Bagus sampai ia memejamkan kedua matanya.
Bagus memeluk tubuh Gayatri untuk mencari kenyamanan, meskipun lagi demam, setidakknya ada Gayatri yang menjadi obatnya.
"Seperti ini saja dulu, aku mau memelukmu."
Gayatri berdehem dan membiarkan Bagus memeluk sesuka hatinya, toh dirinya juga merasa nyaman berada di dekapan Bagus. Setidaknya rasa sakit di hatinya yang kemarin menusuk-nusuk sekarang sudah sedikit terobati. Bagus tidak khawatir lagi ataupun meragukan Gayatri, karena melihat mata Gayatri, Bagus sudah tahu kalau gadis yang ia peluk sekarang juga mencintainya.
"Jangan bersikap dingin lagi," lirih Gayatri tiba-tiba. Bagus melonggarkan sedikit pelukannya dan melihat wajah Gayatri yang sendu.
"Rasanya sangat sakit kamu mengabaikanku seperti kemarin," lanjut Gayatri.
Bagus tersenyum lalu menggeleng tidak percaya, padahal Gayatri sering bersikap seperti itu, apa Gayatri tidak sadar? Begitu pula yang Bagus rasakan saat Gayatri berkata dingin dan juga ketus. Sakit.
"Sekarang kamu makan, Ibu sudah buatkan bubur jagung," kata Gayatri sambil mengecek suhu tubuh Bagus menggunakan telapak tangannya.
Bagus menarik sedikit tubuh Gayatri sehingga wajah mereka kini sejajar, membuat pandangat mereka bertemu sangat dekat. Mereka diam, membiarkan jantung mereka saling bersahutan di dalamnya. Gayatri bingung sendiri kenapa Bagus hanya menatapnya begitu dalam membuatnya semakin gugup.
"Ada apa?" tanya Gayatri dan menjauhkan sedikit wajahnya.
"Kalau nanti aku balik ke Denpasar, kamu mau ikut enggak?" tanya Bagus. Tiba-tiba Gayatri merasa sedih jika Bagus meninggalkannya.
"Enggak, aku kerja," jawab Gayatri tidak mau melihat mata Bagus.
"Kerja di Denpasar, bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
Ficção GeralWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...