"Aku merasa lebih nyaman jika kamu memelukku dengan lembut."
-Gayatri-
🍇
"Bodoh! Bukan begitu caranya!"
Hendra semakin menundukkan kepalanya mendengar bentakan Pak kepala desa, tidak lain dan tidak bukan adalah Papanya sendiri.
"Lalu apa? Hendra sudah tidak bisa lagi membiarkan semuanya."
Meskipun suaranya begitu frustrasi, tapi Hendra masih takut menatap kedua mata Papanya.
Helaan napas keluar dari hidung Deka Januadi lalu menyentuh bahu anaknya. "Kalau kamu benar-benar suka dan cinta dengannya, harusnya kamu tidak membuatnya takut. Dengar Hen.... " Deka menjeda sejenak kalimatnya sampai Hendra memberanikan dirinya untuk mengangkat kepalanya.
"Sudah berapa lama kamu berteman dengan Gayatri? Sudah seberapa kenal kamu dengannya? Harusnya kamu tahu apa yang dia suka dan tidak suka," lanjut Deka dengan lembut.
"Tapi, Pa. Hendra hanya takut Gayatri menjauhi Hendra kalau dia tahu Hendra menyukainya. Kalau sekarang Hendra tidak memperjuangkan cinta Hendra maka semuanya akan sia-sia," kata Hendra dalam satu tarikan napas.
"Di dunia ini semuanya berhak mencintai. Semua orang akan melakukan apapun untuk mendapatkan cintanya, tapi Papa minta sama kamu, gapai cinta dengan hati jangan dengan egomu."
Hendra diam, kembali menundukkan kepalanya. "Kalau kamu melakukan hal yang gila, apa yang akan mereka pikirkan tentang keluarga kita? Ingat Hen, Papa disini Kepala Desa; orang yang menjadi contoh untuk warganya, Papa tidak mau kamu membuat nama Papa tercoreng." Hendra menghela napas panjang. Dirinya menyesal melakukan itu kemarin malam, karena tidak bisa mengatur emosinya ia malah membuat Gayatri takut.
Itu bukanlah Hendra yang Gayatri kenal, dan Hendra sudah membuat Gayatri semakin tidak suka dengan dirinya sendiri.
"Minta maaf, dan katakan yang sebenranya, katakan dengan hati yang tulus."
Hendra melihat kedua mata Papanya. Deka dapat merasakan hati Hendra masih gelisah, sangat jelas terlihat di kedua mata anaknya yang sangat mirib dengan istrinya.
"Bagaimana kalau Gayatri tidak mau memaafkan ku?" tanya Hendra. Deka berdecih dan kembali menepuk bahu anaknya.
"Tidak ada salahnya mencoba. Apalagi kamu meminta maaf dengan baik-baik."
Deka mencoba untuk menenangkan hati Hendra, ia tahu bagaiman perasaan Hendra yang menyukai diam-diam Gayatri.
Awalnya ia pikir akan mudah, nyatanya semua butuh perjuangan.
"Sudah, jangan galau terus. Cepat buka bengkelnya, sudah siang," kata Deka lalu berdiri dan tersenyum simpul.
Hendra menghela napas panjang, lalu berdiri dan tersenyum, Papanya benar, semuanya butuh proses dan semua proses itu dilakukan harus dengan hati, bukan dengan ego.
Tapi, bagaimanapun juga ego tidak akan bisa hilang dari kepala manusia, ia akan melekat untuk keseimbangan hidup manusia, hanya saja kita harus menekan sedikit ego kita agar bisa hidup dengan baik.
"Baik, untuk sementara waktu, Hendra tidak akan menemui Gayatri dulu," kata Hendra mencoba untuk menguatkan hatinya.
Deka mengangguk dan menepuk beberapa kali bahu Hendra agar anaknya itu merasa lebih baik.
🍇
Rencana awal gagal total, dimana yang awalnya mereka bertemu setiap sabtu dan minggu kini mereka bertemu tidak menentu, itu semua untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi itu menyangkut keselamatan Gayatri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY-[Romance] End✔
General FictionWaring 21+ 🔞(Cover by : @azaraco05) CHAPTER MASIH LENGKAP!! Belum ada BONCHAP (Segera Terbit) [#3 hidup on 190119 #1 mydestiny on 230219 #1 Novelcinta on 250219 #1 Noveldewasa on 250219 #2 teenlite on 270219 #188 Romance dr 237 ribu, cerita on 1303...