Chapter 25 ㅣSaling memahamiㅣ

2.1K 72 4
                                    

"Aku melihatnya, di matamu ada pelangi. Namun di hatimu ada orang lain."

-Hendra-

🍇

Apa salah jika hati jatuh cinta pada seseorang? Apa perasaan ini seharusnya di hilangkan saja? Berharap begitu banyak agar bisa menggapainya pun percuma. Hati sudah lebih dulu untuk memilih dan sekarang tidak mungkin mudah untuk mengubah pilihan hati.
Hendra berbaring di atas tempat tidur, menjadikan kedua tangannya bantal sambil melihat langit-langit kamarnya yang gelap. Entah apa yang ia lihat yang jelas pikirannya menerawang tentang kejadian tadi saat dirinya kembali untuk melihat Gayatri.

Lirihan Gayatri yang memintanya untuk tidak menemui Gayatri membuat hatinya semakin sakit manahan rasa cinta yang menyesakkan dada.

"Apa yang harus aku lalukan? Menyerah atau perjuangkan?"

Hendra memiringkan tubuhnya, sedikit meringkuk sambil melihat ponselnya yang berkedip-kedip sejak tadi dan ia baru menyadari cahaya kecil itu memanggilnya.

Namun Hendra terlalu malas untuk menanggapinya, paling grup chat teman-temannya yang sibuk membicarakan hal yang tidak penting.

"Hen, makan malam dulu," ajak sang Mama Kerti.

Hendra menghela napasnya panjang dan berjalan keluar kamar, akhir-akhir ini nafsu makannya tidak terlalu baik. Dan itu karena Gayatri, sedangkan sekarang dirinya tidak bisa bertemu dengannya untuk sementara waktu, itu menambah semangat hidup Hendra menurun. Begitu besarkan pengaruh Gayatri kepadanya?

Tapi Hendra mengerti, Gayatri pasti butuh waktu untuk penyelesaikan semua ini dan Hendra yakin suatu saat nanti dirinya akan tetap seperti dulu yaitu selalu di butuhkan oleh Gayatri.

"Kamu ada masalah sama anak-anak yang sedang KKN itu?"

Hendra yang baru sampai di meja makan langsung diberi pertanyaan oleh Kerti.

"Enggk, siapa yang bilang?" jawab Hendra lalu duduk di salah satu kursi yang kosong.

"Properti mereka rusak, enggak tahu siapa yang melakukan itu, trus Mama dengar kamu pernah memukul Bagus di hutan."

Hendra melebarkan kedua bola matanya, kemudian melihat Papanya menggeleng kecewa.

"Itu saat Bagus melecehkan Gayatri, Hendra tidak suka melihatnya, tapi soal properti Hendra tidak tahu siapa yang melakukannya, sunggu bukan Hendra," jawab Hendra meyakinkan.

"Lalu siapa di desa kita yang berani melakukan itu?" tanya Deka, Hendra kini melihat Papanya yang Hendra tahu sedang menahan amarah.

"Hendra juga engga tahu, apa perlu Hendra bantu cari siapa orangnya? Supaya kalian percaya kalau bukan Hendra pelakunya."

Hendra melihat Papa dan Mamanya bergantian. Deka menghela napas panjang, ia semakin was-was kalau nanti anaknya ini membuat masalah lebih besar lagi, untung saja Bagus tidak menuntut Hendra karena memukul wajahnya.

"Tidak usah, jangan ikut campur lagi dengan mereka. Atau kamu bertambah mendapatkan masalah dan mencoret nama keluarga kita," ujar Deka dan mulai mengambil makan malamnya yang di buat oleh sang istri.

🍇

Sukreni terus mengelus punggung anaknya agar sang anak bisa lebih tenang lagi, namun tetap saja Gayatri terus menangis sambil menyembunyikan wajahnya di atas bantal.

MY DESTINY-[Romance] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang