ㅤㅤTWO

2.4K 311 67
                                    

"Bagja"

Yang dipanggil pun menghentikan aktifitas tertawanya dan menoleh. Malas melihat siapa yang datang ia pun berdecak kesal.

"Kenapa gaada di kelas?"

Bagja tak menjawab.

"Kalo ditanyain tuh jawab! Kenapa ga di kelas?"

Dika, Reza, dan Dimas yang melihatnya hanya diam.

"Lu siapa sih? Nanya nanya ga penting ke Bagja" sahut seorang perempuan yang duduk di pangkuan Bagja.

"Ga denger ya tadi gue nanya apa? Berarti gue siapanya Bagja?" Tanya Bella kepada perempuan tersebut.

"Cuma temen kelas gini kan, bukan cewenya, belagu banget sih"

Bagja pun memindahkan tubuh perempuan tersebut agar menyingkir dari dirinya. "Ih Bagjaa" manjanya.

Bagja pun berdiri ia berjalan ke depan Bella, dan menatapnya rendah. Hanya diam di depannya, tetapi Bella tau apa yang Bagja maksud.

Dia kesal.

Kemudian Bagja pergi berlalu, diikuti Dika, Reza dan Dimas.

"Malu ga? Hahahaha" remeh Bella.

Saat ia akan menaiki tangga, kepalanya tiba-tiba terbentur sesuatu.

"Ih aduhh, jangan ngalangin jalan dong!"

Bagja hanya diam.

"Suka banget sih lu ngurusin hidup orang"

"Kaga, hidup lu doang, yang lain kagak, sotoy"

Bella pun kembali berjalan ke melewati Bagja dan menaiki tangga, meninggalkan Bagja di bawah.

Kadang Bagja bingung dengan perempuan satu itu, ia tau sekali bahwa Bella menyukainya, Bella sendiri yang mengakuinya, 3 tahun yang lalu, hanya saja sikap Bella dingin terhadapnya, membuat Bangchan mengira bahwa Bella adalah seorang bipolar.

"Napa sih?"

🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑


"Bell mau jajan ga?" Tanya Jena.

Bella menunjuk ke arah buku yang berserakan di mejanya sambil tersenyum meringis, Jena yang mengerti maksud Bella pun mengangguk dan menyemangatinya.

"Semangat!"

Sepeninggal teman temannya, ia pun menutup kepalanya dengan jaket, dan berusaha untuk tidur. Alibi Bella dari dulu, saat diajak ke kantin, alasan mengerjakan tugas lah menjadi andalannya, padahal ia hanya ingin tidur.

"Bellaaa!!!"

"Berisik Rafiii!" Protes teman kelasnyaa.

"Maap maap, Bella mana Bella?"

Mereka pun menunjuk keberadaan bella dengan dagu masing masing.

"BEL BELLA!! BEBELAC HEH BANGUN INI PENTING PARAH!"

Bella pun bangun dari tidurnya dan menatap Rafi kesal.

"Apasih Fi, galiat gue lagi tidur hah?"

"Liat, makannya gue bangunin"

"Serah, paan sih?!"

"Ngga, mau pulang bareng ga?"

Bella memberikan tatapan are-you-serious-? yang dibalas dengan senyuman canggung dari Rafi.

"Ngga, gue sama Bagja"

"Lah mau dia ngeboncengin lu? JA! BAGJA!"

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang