Bella sekarang sedang terfokuskan dengan sang dosen yang tengah menjelaskan materi di depan, sesekali tangannya bergerak untuk mencatat sesuatu yang menurutnya penting di bukunya.
Tak lama, waktu pun berlalu, menandakan berakhirnya waktu mata pelajarannya.
"Mungkin cukup sekian untuk hari ini, ohiya jangan lupa kerjakan tugas dari saya, nanti saya cek di pertemuan ke 2, dan juga, sesuai pemberitahuan tempo hari, akan ada seminar di aula, jadi saya harap kalian semua mau menghadiri acara nanti di aula, selamat siang"
Kemudian dosen tersebut pun pergi meninggalkan ruang kelas.
"Bel, lu nanti mau dateng ga?" Tanya Adnan.
"Hmm gatau sih, soalnya gue udah ada janji"
"Mau ketemu Dimas ye?"
"Nah itu tau"
"Dasar bucin"
"Lu lebih bucin anjir" dengan begitu keduanya hanya tertawa dan berjalan keluar kelas menuju kantin.
Bella tak banyak berteman, ia bahkan terlihat seperti menutup diri, jika ada yang mengajaknya untuk ke kantin bersama, ke perpus bersama, tentu saja ia senantiasa akan meng-iya-kan, tetapi jika bergaul? Ia harus berpikir dua kali.
Oleh karena itu, di kampus ia hanya berteman dengan Adnan saja.
Adnan pun begitu, karena ia sudah di beri amanah oleh Dimas untuk menjaga kekasihnya tersebut.
"Jagain Bella, kalo ada apa apa sama dia, lu orang pertama yang gue cari" begitulah kata Dimas saat itu sebelum Bella dan Adnan masuk kedalam stasiun kereta untuk meninggalkan kota Bandung.
"Bel mau makan apa?"
"Pesenin rujak aja dong, Nan, gue lagi pengen itu"
"Minumnya?"
"Apapun makananya, minumnya?"
"Teh botol sosro" jawab keduanya berbarengan yang selanjutnya diikuti tawa.
Kemudian Adnan pun pergi ke penjual rujak dan juga ia memesankan dirinya nasi goreng jawa.Sambil menoleh kesana kemari, ia mendapati gerombolan anak muda yang memasuki area kantin sambil tersenyum kegirangan.
"Ih kalo kaya gini sih, aula bakal penuh, gue mau duduk paling depan ah"
"Ga pokoknya gue yang paling depan"
"Apaan apaan gabisa, gue paling depan, siapa tau gue di senyumin lagi kayak tadi"
"Idihh di senyumin doang, nanti gue mau pepet langsung, gue bawa ke rumah orang tua gue"Setelah itu Adnan datang sambil membawa nampan berisikan pesanannya.
"Rujak buat teteh Bella, dan satu teh botol sosro, dan nasi goreng buat aa Adnan, dan juga, teh botol sosro"
"Makasih"
Selanjutnya mereka pun makan dalam diam, tipikal Adnan, jika makan, jangan mengajaknya bicara atau tak akan ia jawab sampai ia selesai makan.
Segerombolan anak anak tadi duduk di dekat meja Bella dan masih membicarakan topik yang sama.
"Yaudah nanti gambreng aja, yang menang duduk depan"
"Wahh Shelly suka curang kalo gambreng tuh"
"Mana ada gue curang? Lu kali, Wa"
"Loh kok gue?"Dasar mahasiswa, pikir Bella sambil tersenyum kecil melihat seniornya tersebut.
"Eh lu yang namanya Bella bukan?" Tanya salah satu dari mereka. Bella tersenyum sekaligus mengangguk.
"Gila, satu kampus tuh pada ngomongin lu, apalagi kaum Adam" ujar salah satu dari mereka heboh.
"Ohya? Kenapa? Julidin gue semua ya? Hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]
Fanfictionᥫ᭡'ִֶָ 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐜𝐡𝐚𝐧 ◜ bella dan segala bentuk cintanya untuk bagja. ©POPELHAZE 2019 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 6/3/19 ended : 6/5/19