"Bella, bangun itu ada temen kamu di luar" Bella yang dipanggil oleh bundanya masih tetap diam di atas kasur, menikmati mimpinya.
Yang hanya sekedar mimpi.
SRAT SRAT SRAT (anggap saja bunyi penebah)
"ADUH BUNDAA SAKITT!!"
"Kamu tuh dipanggil sama bunda ga denger"
"Bella masih tidur, bundaa"
"Ya makannya bunda panggil biar bangun, malah gadenger"
Allahu
"Ya kan kalo orang lagi tidur mana bisa kedenger, bunda"
"Ya terserah kamu lah, udah itu di bawah ada temen kamu tuh"
"Siapa sih bun?"
"Ya mana bunda tau"
Bundanya memang cerewet seperti itu, tapi Bella tak pernah sekalipun protes atau melawannya. Bella hanya terlalu sayang kepada bunda dan ayahnya.
"Yaudah bunda keluar dulu aja, Bella mau mandi sebentar"
"Oh kamu ngusir Bunda? Inget kamu tuh disini masih numpang, berani kamu ngusir bunda ya?"
"Yaudah terus bunda mau nemenin Bella mandi di kamar mandi gitu?"
"Udah gede kamu, gausah minta di temenin, yang mandiri" Setelah itu bunda Bella pun keluar dari kamar Bella.
Sebagai anak perempuan satu satunya di keluaraga ini, Bella hanya pasrah menghadapi ibundanya tersebut.
Setelah sudah mengganti pakaian dengan kaos putih dan celana jogging hitam, Bella pun turun ke bawah.
"Perasaan pacar Bella yang semalem deh, kok ini dateng yang lain?"
"Gatau yah, tapi sebelum Dika Dika itu ke rumah, anak ini udah pernah kesini kok"
"Iya?"
Bella yang tak sengaja mendengar percakapan kedua orang tuanya di dapur, membuat ia penasaran siapa yang datang pagi pagi begini ke rumahnya.
"What the-" berusaha menahan perasaan kagetnya dengan menutup mulut, tak membuat orang yang sekarang sedang berkutat dengan ponselnya tak mendengarnya.
Bagja.
Seorang Bagja Bhadrika berada di rumahnya.
Bagja mendongakkan kepala, ia menatap ke sekeliling dan tatapannya jatuh kepada rak buku yang memisahkan antara ruang tamu dan ruang tengah.
Ia tersenyum mendapati Bella yang bersembunyi di balik rak tersebut.
"Ga sopan loh, Bel, ini gue tamu" ujar Bagja.
Bella pun perlahan menampakan dirinya, masih dengan rambut yang belum kering, dan wajah yang terlihat baru mandi.
"Ngapain?" Tanya Bella.
"Ngajak lu jalan"
"Hah!"
Bagja terkekeh "gausah kaget gitu dong".
Bella masih tetap diam.
"Hani dari tadi malem tuh ngerengek minta main sama lu, dan sekarang gue ngejanjiin dia buat ajak lu main ke rumah, mau ga?"
Bella hanya diam. Pasalnya hari ini ia sudah ada janji dengan Dika.
"Tapi gue ada jan-"
"Sama Dika?"
Bella mengangguk perlahan.
"Yaudahdeh, siap siap ae gue digebukkin sama Hani pulang-pulang" monolognya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]
Fanfictionᥫ᭡'ִֶָ 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐜𝐡𝐚𝐧 ◜ bella dan segala bentuk cintanya untuk bagja. ©POPELHAZE 2019 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 6/3/19 ended : 6/5/19