ㅤㅤFIVE

1.6K 255 30
                                    

Nico :
Heh saran dong.
Mending beli sepatu bola apa beli baju jersey bolanya?

Anna :
Yang lebih butuh aja

Nico :
Dua dua butuh

Anna :
Yaudah beli aja dua duanya

Nico :
Duitnya ga cukup, makannya nanya pendapat nih.

Anna :
Sepatu aja

Nico :
Okelah sip
Gue bakal beli Jerseynya.

Anna :
/Bellinda sent a voice note./
'BODO AMAATTTTTT!!!!'

Bella selalu sukses tertawa bila sedang bertukar pesan dengan teman internet nya yang bernama Nico ini.

Meskipun kadang Nico membuatnya kesal, Bella menganggap itu sebagai hiburan, Nico tak pernah membuat lelucon yang sensitif dan ia juga menghargai Bella yang perempuan.

Apapun yang Nico ketik, pasti sukses membuatnya tertawa.

Such as her moodbooster(?).

Hingga ia dikagetkan dengan suara temannya,
"Ketawa sendiri lu kek setan"

"ARGH!"

Bella kaget dengan kehadiran Jena yang tiba-tiba.

"Gausah ngagetin dong!"

"Lah ngagetin ae kaga, lu ae yang gampang kena spot jantung"

Bella tak menghiraukannya dan kembali fokus kepada ponselnya, sekali-sekali ia tertawa kecil.

"Nemu yang baru?"

"Hah?" Tanya Bella masih tak melepaskan fokusnya dari ponsel.

"Udah move on dari Bagja? Cepet banget perasaan"

Bella kemudian mematikan ponselnya dan menatap Jena.

"What is it again?"

"Lu keliatannya ga sedih sedih amat setelah Bagja nolak pulang bareng lu"

Bella pun tertawa mendengarnya.

"Ya ampun, Jen. Ga selamanya gue harus sedih terus hanya karena persoalan cinta. Hidup tuh harus bisa dibagi-bagi, marah sih pasti, hak? Gaada"

"Bagus deh, tapi ini udah 3 tahun Bel, banyak loh yang mau sama lu, dan lu tetep ngejar dia?"

"Gatau Jen, susah hahahaha"

Jen pun tersenyum melihat Bella yang masih bisa tertawa dan tersenyum setelah mendung mendatangi hatinya.

"Good thing you have bright personality"

"I know right"

🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑

"Bagja itu di depan ada yang nyari" kata Reza.

Bagja yang baru selesai mengenakan jaketnya, bersiap untuk pulang, menoleh ke arah Reza.

"Siapa?"

"Gatau tuh si Adip bawa cewe, terus suruh manggil lu"

Bagja pun mengangguk kemudian pergi ke depan kelas.

"Kenapa Dip?"

"Ini bang, temen Adip minta dikenalin ke Abang"

"Hai Ka Bagja salam kenal ya, aku temennya Adip, nama aku Laura" perempuan bernama Laura tersebut mengulurkan tangannya mengajak Bagja bersalaman. Namun tiba tiba ia merasakan sepasang mata melihatnya nanar.

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang