Tak disangka ternyata ada teman teman Bagja ke rumah. Dimas, Reza, Azka, Adnan, Sadam, Firdaus bahkan Adip pun ada.
Seharusnya sekarang Dika juga ikut main di rumah Bagja, ia hanya memiliki urusan lain. Dan kali ini, Bagja dan Bella tengah di sidang oleh teman teman Bagja di ruang tengah.
"Kalian ngapain tadi di mobil? Mau mesum?" Tanya Reza selaku saksi.
"Ng-ngga gitu" jawab Bagja terbata.
"Ngga apa?" Tanya Dimas.
"Terus itu kenapa Bella matanya sembab?" Tanya Azka sekarang.
"Lu apain Bella, bang?" Sambung Adnan.
Mereka berdua pun hampir tersedak ludah sendiri.
"Bu-bukan gitu"
"Diem, Bang, Bel lu di apain sama Bang Bagja?" Tanya Sadam. Bagja yang di perintah melebarkan matanya ke arah Sadam.
Berani sekali, pikirnya.
"T-t-tadi tuh, HUWAAAAAAA" pecah sudah tangisan Bella mengingat dirinya hampir mati di imajinasinya.
"Tuhkan nangis, lu apain Bella, Bang?" Tanya Firdaus.
"Teh Bella di apain sama Bang Bagja?" Tanya Adip lembut.
Membuat siapa saja yang melihatnya pasti ingin mengadopsi Adip.
"M-masa t-tadi gue mau dibunuh"
"HAH?!!" Satu ruangan tentu kaget.
Adnan yang sekarang duduk di sebelah Bagja sedikit menggeserkan badannya memberi jarak, membuat Azka yang disebelahnya kesempitan.
"Heh apasih lu malah nempel nempel? Demen sama gue lu hah?"
"Bacot kameoh yach" balas Adnan sambil menarik telinga Azka.
"Bel apasih?! Gue gapernah ya ada niatan begitu" protes Bagja.
"Diam anda suadara Bagja!" Perintah Adnan.
"Beneran mau dibunuh Bel?" Tanya Reza.
"Iya, tapi gajadi soalnya Bella banyak masih banyak dosa, kan ga lucu kalo setor dosanya cuma sedikit" sedetik kemudian Bella tertawa garing.
Satu ruangan hening.
"Belum pernah di slepet sendal masjidnya pak Bulan si Bella nih" kata Sadam.
"Lah bukannya sendalnya ilang waktu itu?" Tanya Firdaus.
"Lahiya, waktu itu sih gue liatnya Adnan make sendal swallow yang sama kayak punya Pak Bulan." Kemudian keduanya menoleh ke arah Adnan yang sekarang pura pura mengamati dinding rumah Bagja.
"Lu ngambil sendalnya pak Bulan ya?!" Tanya Firdaus dan Sadam bersamaan.
"H-hah? Eng-enggak kok, haha sotau lu pada"
"GAES INI BUKAN SENDALNYA?!" Seru Azka dari pintu masuk sambil membawa sendal bergambar barbie yang gambarnya sudah hampir hilang di tangannya.
"LAHIYA ITU SENDALNYA!!!!"
"Plis plis plis genks jangan kasih tau Pak Bulan, waktu itu habis wudhu gue lupa bawa sendal, trus adanya sendal pak Bulan, makannya gue pake, eh kebablasan malah dibawa ke kelas, plis banget jangan dikasih tau pak Bulan" pinta Adnan dengan beribu-ribu kata.
"Lah lu wudhu kaga sholat?" Tanya Reza.
"Kelupaan, Bang"
"BWODOHH!"
"Only in one condition" kata Firdaus.
"Ngomong apasih ah gatau gue basing tuh" protes Adnan.
"Ya intinya kita bakal tutup mulut kalo lu turutin kemauan kita" Adnan diam sebentar, kemudian ia terduduk lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]
Fanfictionᥫ᭡'ִֶָ 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐜𝐡𝐚𝐧 ◜ bella dan segala bentuk cintanya untuk bagja. ©POPELHAZE 2019 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 6/3/19 ended : 6/5/19