ㅤㅤ FOURTY

924 163 21
                                    

"tadi kenapa kok bisa gitu?" Tanya Rafi setelah keluar dari kamar dimana Bagja tertidur.

"Gatau aku juga, tiba tiba dateng terus pingsan gituu, untung Linda ga kebangun"

"Iya untung Linda ga kebangun sama suara cempreng kamu" kata Rafi sambil mencubit pipi Jena gemas.

"Ih kamutuh"

"Ohiya Jen, tadi Bagja tuh ngegumamin sesuatu gitu"

"Ngegumamin apa?"

Rafi menatap istrinya ini diam sebentar, seperti ragu untuk berbicara.

"Ituloh, yang terakhir dia kayak gini gara gara apa coba?"

"Gara gara frustasi"

"Frustasi karena siapa?"

"Karena Bella" sesaat setelah mengatakannya Jena mengerti.

"Ngelindurin Bella lagi?" Tanyanya dan Rafi mengangguk. "Gimana dong? Aku lupa minta nomor Bella waktu itu, padahal kalo aku minta juga kan bisa aku ajak kesini"

"Ke kampusnya aja"

"Emang kamu tau dia jurusan apa?"

"Dia anak FISIP, mayoritas seluruh mahasiswa fakultas itu kenal sama Bella kok, kita nanti jemput Bella aja, gimana?"

"Kayak penculikan ga sih?"

"Dari pada Bella ga kesini?"

Sepasang suami istri ini memang patut diacungi jempol, dari mereka yang selalu kompak, dan memiliki pemikiran yang sama, tak salah jika keduanya selama menjalani hubungan berumah tangga tak pernah ada keributan.

🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑

"Bel, kayanya pulang nanti gue gabisa nganter deh" ujar Adnan.

"Kenapa?"

"Itu, Teh Alya-"

"OH MY GOD REALLY? SHE'S GONNA COME TO INDONESIA? OH MY GOD THEN GO MEET HER!" Ujar Bella antusias.

"Anjir ngomong naon atuh teh ih, teu ngartii. Tapi kayanya lu tadi bilang dia dateng dia dateng gitu deh. Tapi iya, in oh teh Alya lagi di indo sekarang, dan lagi hangout sama Bang Brian, makannya mau gue susulin,"

"YAUDAH SANA BURUAN SUSULIN LAH!" Bella mendorong tubuh Adnan membuat Adnan tertawa.

"Hahahaha iya siap, doakan yaa semoga nih anak ga kena tamparan Bang Brian"

"Yaallah semoga Adnan ga di tampar pak Brian tapi di tajong aja"

"Sialan lu!"

"Udah sana, bebegig"

Setelah Adnan berlari kegirangan keluar kelasnya, hanya Bella sekarang yang sendiri di kelas.

Adnan sudah menceritakan segala hal tentang perempuan bernama Alya kepada Bella. Dari mulai awal pertemuan mereka sampai kesalahan terbesar Adnan yang membuat Alya pergi jauh ke Jepang.

Saat sedang di luar gedung hendak berjalan menuju gerbang depan, seseorang menepuk pundaknya.

"Hey, kamu Bella kan?" Tanya seseorang berambut pendek.

"Iya, ada apa?"

"Itu ada yang nyari kamu di tadi"

"Ohiya? Kira kira orangnya dimana ya?"

"Tadi sih berdiri disini, itutuh kayanya yang lagi duduk. Bajunya sama kayak tadi soalnya"

Bella mengamati orang yang ditunjuk tersebut, kemudian ia mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang