ㅤㅤTHIRTY SIX

838 153 10
                                    

1 year later

Tepat sudah satu tahun ini Bella menjadi mahasiswa di Universitas terkenal yang ada di Jakarta. Universitas yang terkenal dengan jas warna kuningnya.

Yap, universitas Indonesia.

Sekarang ia sedang berkutat dengan laptop di depannya. Sesekali ia melirik jam tangannya dan berdecak gusar.

Ia mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan disana.

Bella :
Nan
Lu telat lagi ye
Bodo amat gue tinggal bhay!

Dengan begitu ia meletakkan ponselnya dengan kasar dan setelahnya ia membereskan barang barang miliknya.

Ia satu jurusan bersama Adnan. Sungguh di luar dugaan bukan? Seorang Adnan Jaya Kusuma masuk universitas negeri yang terkenal di indonesia, berbarengan dengan Bella.

Tuhan memang memiliki segudang rahasia yang tak ada satupun dapat tau apa isi rahasia tersebut.

Setelah selesai membereskan barang barangnya, ia pun berjalan-jalan ke taman kota, sambil sesekali membalas pesan kekasihnya itu, Dimas.

Hubungan keduanya semakin serius, bahkan sudah cukup mantap untuk segera menikah.

For your information.

Mereka sudah bertunangan. Setelah hari dimana acara kelulusan di adakan, Dimas langsung datang ke rumah Bella dan melamarnya.

Orang tua Bella tentu senang sekali ada yang siap mempersunting anak perempuannya tersebut. Dan jika dihitung dari sekarang, bulan depanlah pernikahan mereka akan digelar.

Terlalu cepat? Menurut keduanya tidak.

Saat sedang asyik menarikan jemarinya di atas layar ponselnya, tiba tiba sebuah bola karet bergambarkan tayo menggelinding ke arahnya.

Ia mengambilnya dan menoleh kesana kemari mencari si pemilik bola.

Tiba tiba datang seorang anak kecil perempuan berjalan sedikit kesusahan karena mungkin baru bisa berjalan.

Ia tak mengeluarkan suara apapun dan langsung menunjuk ke arah bola yang Bella pegang, saat Bella hendak memberikannya tiba tiba saja tangannya digigit membuat ia mengaduh kesakitan.

"AW! ganas anjir digigit!" Ia melihat bekas gigitannya yang memerah, ia pun mengelapkan tangannya dibajunya.

"Ayo sana minta maaf ke tantenya" Bella samar samar mendengar seorang ibu yang sedang memarahi anaknya.

Anak itu datang kembali dengan wajah tak berdosanya.

"Inta angap" ujarnya tak jelas.

Bella tak mengerti maksudnya apa.

"Inda inta angap! Inda inta angap! Inda inta angap!" Racaunya sambil memukul kepalanya sendiri.

Bella langsung menghentikan tangannya dan berjongkok di depannya.

"Iya di maafin, adek sama siapa kesini?" Anak kecil tersebut menoleh kesana kemari lalu ia menunjuk tanpa arah membuat Bella semakin bingung.

"Mamahhhhhhhh!!" Teriaknya membuat Bella sedikit kaget.

Lalu datanglah seorang perempuan tinggi dengan rambut pendek sebahu membawa tas bayi di tangannya.

"Linda kenapa?!"

🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑

Keduanya duduk canggung di bangku taman memperhatikan Linda yang sedang bermain sendirian taman bermain.

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang