ㅤㅤTWENTY TWO

1.1K 185 16
                                    

Langkah santainya mengarah ke arah kelasnya berada. Ia sedang malas bersekolah dikarenakan kemarin ia menuruti permintaan Caca untuk menonton film sampai jam 2 pagi.

Sepanjang perjalanan ia terus menguap dikarenakan rasa kantuknya yang tak berbendung.

"Kalo ngantuk pulang aja"

Bella diam dan membuka matanya memfokuskan seseorang yang tinggi di hadapannya.

Bagja.

"Ngga, gamau mabal lagi"

"Gapapa, gue anter"

"Gausah gapapa sia sia nanti gue ngerjain tugas kemarin"

"Kalo gitu ke UKS aja"

"Ngga Bagja gapapa"

Bella hendak berjalan tetapi Bagja menghalanginya membuat jarak keduanya sekarang sangat dekat.

Bella mengangkat wajahnya mendapati Bagja yang sekarang menunduk menatapnya karena badan Bella yang sangat pendek.

Ia menarik tali tas milik Bella agar ia mendekat.

"Don't avoid me, please"

Bella manangkap wajah sendu Bagja. Yang ia selalu lihat adalah Bagja dengan wajah datarnya itu, dan tak pernah ada ekspresi lain yang ditunjukan oleh Bagja untuk Bella selain itu.

Wow, bahkan dari dekat pun, Bagja terlihat tampan bagi Bella.

"Gabisa"

Kali ini keduanya terperangkap dalam tatapan masing masing. Bagja sangat merindukan mata Bella yang selalu berbinar itu. Mata dimana yang selalu menatapnya jika Bagja bercerita panjang lebar.

Dan Bella tak pernah tau seberapa rindunya Bagja dengan Bellanya itu.

"Oh god i miss you so much" gumam Bagja pelan.

Bella? Tentu mendengarnya, ia bingung maksud dari kata tersebut, apakah Bagja merindukan kehadiran Bella yang menurutnya dulu annoying? Atau merindukan apa?

"Bel,"

"Lu dulu ngejar ngejar gue, selalu minta perhatian gue, berjuang sendiri buat dapetin gue, gue tau lu cape, and im sorry for that,"

"Kalo lu emang udah ngelepas gue,"







"Biar gue sekarang yang ngejar lu"

Bella menarik dirinya dari Bagja. Melirik sekitar takut bila ada yang melihatnya.

"T-terserah lu aja" kemudian ia berjalan melewati Bagja dan masuk ke kelas.

"Hi Bel" sapa Sadam yang sekarang duduk di bangkunya.

"Numpang bentar ya lagi main sama Azka nih" Bella mengangguk dan meletakkan tasnya di belakang punggung Sadam.

Kemudian ia berjalan ke belakang kelas untuk bercermin.

Menatap bayangan dirinya yang memantul di cermin. Ia menghela nafas panjang sebelum seseorang ikut masuk ke dalam bayangan tersebut menatapnya dengan tatapan sendu kembali.

Kemudian Bagja mengalihkan perhatiannya dan pergi dari kelas setelah meletakkan tasnya.

"Bagja! Bagja!" Kejar Dimas.

Saat Bagja keluar, ia berpapasan dengan Dika di pintu kelas, Bagja menatapnya sinis dan Dika hanya tersenyum menganggap tatapan tersebut sebagai sapaan.

Dika yang aneh.

"Dik, liat Bagja ga?" Tanya Dimas.

"Tuh kesana" tujuk Dika ke arah Bagja sedang berjalan cepat ke arah lapangan. Dimas bersiap untuk mengejarnya namun di tahan oleh Dika.

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang