ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]

ㅤㅤ FOURTY SIX

Perlahan Satya berjalan mendekati Bagja yang sudah merasakan sakit yang amat mendalam pada bagian perutnya.

Matanya sudah buram.

Ia tak tau lagi apa yang akan terjadi setelahnya.

"Any last words?"

"Just do what you want"

Satya pun langsung saja mengarahkan pisau tersebut ke arah dada Bagja.

BUGG BRAKK.

"ARGHH!"

Mata Bagja melebar melihat apa yang terjadi di depannya. Bella dengan kursi kayu ditangannya baru saja memukul Satya hingga akhirnya ia jatuh tersungkur.

Bella menoleh ke arah Bagja dan langsung membantunya berdiri.

"Lu darimana?"

"Stop talking, i'll explain it to you later, now get up" Bella membantu Bagja berdiri.

"Not so fast, honey" suara Satya terdengar membuatnya berhenti. Satya tertawa sambil berusaha bangun.

"Pada akhirnya, lu tetep milih Bagja ya, Bel" Satya menyentuh kepala bagian belakangnya yang sayangnya terdapat darah disana.

"I have no choice, i must kill you two" Satya mengeluarkan pistol dari kantung jaket bagian dalam.

Mata Bella berkaca kaca bergemetaran, ia sangat takut sekarang. Bagja pun menarik Bella ke pelukannya dan merapatkan matanya.

"I love you" bisiknya.

"So romantic, now say goodbye!"

KLICK

CEUK

"hah?"

CEUK CEUK CEUK

"APA APAAN?!"

Ia membuka tempat peluru pistol tersebut dan tak ada isinya. Kosong.

"ARGHHHH!" Satya berteriak frustasi.

Sesaat setelahnya segerombolan polisi datang dan langsung menangkap Satya yang masih tersulut emosi karena tak berhasil membunuh Bagja dan Bella.

"LEPASIN! GUE MAU BUNUH MEREKA, LEPASIN!"

"GUE GAMAU IKUT KALIAN KALO GUE BELUM BUNUH MEREKA BERDUA! LEPASIN GUE!"

"HEY BAGJA! GUE GAAKAN NYERAH, GUE BAKAL NYARI LU DAN BAKAL BUNUH LU!"

Bagja dan Bella hanya melihat Satya yang diseret oleh polisi. Setelahnya Reza pun datang dan memeluk keduanya karena merasa lega kedua temannya ini masih hidup.

"Kalian gapapa?" Tanya Reza khawatir.

"Dia yang kenapa-napa" ujar Bella sambil menunjuk perut Bagja.

"Ga gua gapapa kok, gue ga-"

"BAGJA!"

🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑

BIP

BIP

BIP

BIP