ㅤㅤTHREE

1.9K 289 19
                                    

"Ga sekolah?"

"Ga"

"Kenapa?"

"Lu juga napa ga sekolah?"

"Karena gue ngambek sama lu"

Bagja menatapnya dengan tatapan lelah, ia ingin semuanya berhenti, ia ingin Bella berhenti mengusik kehidupannya.

"Lu ngapain make bilang kalo gue cowo lu?"

"Karena emang lu cowo gue"

"Bisa gitu?"

"Bisa, kita sama sama ga memiliki siapapun, dan hak gue ngeclaim apapun itu yang gue mau, serakah? Emang"

"Kalo gitu ayo pac-"

"Ngga!"

Bagja bingung, tentu saja bingung, seakan Bella tau apa yang akan iya katakan selanjutnya, maka Bella dengan cepat menjawabnya.

"Kok? Katanya suka sama gue"

"Tapi lu ngga"

Oh dia mengerti.

"Yaudah sih yang penting lu bisa jadi sama gue kan?"

Bella pun tertawa kecil.

" I only date and will get marry with someone that loves me and someone that i loves too"

Bagja hanya diam sambil menatap Bella.

"Ribet hidup lu" komennya.

Keadaan kembali hening, Bella menunggu Bagja pergi dari rumahnya karena mungkin percakapan mereka sudah selesai, tapi Bagja tak kunjung beranjak.

"Ngapain ngeliatin gue?"

"Nunggu lu pergi"

"Ngusir?"

Bella berdecak kesal.

"Yakan biasanya juga gitu, kalo gaada yang di omongin juga lu langsung pergi gitu aja"

Bagja hanya menggidikan bahunya dan kembali diam.

Bella? Ia hanya melirik kesana kemari menikmati suasana canggung ini.

"Lu bisa ga berhenti ngurusin hidup gue? Such as nyuruh gue belajar, gabolehin gue mabal, nyeramahin gue, dan lain lain?" Tanya Bagja yang kini sudah duduk tegap menatap Bella.

Bella tersenyum dan menggeleng pelan.

"Kenapa?"

"I'll do everything to makes you loves me back, with my own way, dan gue pikir, itu cara gue, kalo ternyata lu menemukan seseorang dan lebih milih mereka, i'll let you go, i won't thinking twice"

Rasanya tak rela mendengar kata kata terakhirnya, tetapi ada untungnya juga bagi Bagja.

"You promise?"

Bella mengangguk.

"Okay, kita lihat nanti hari senin, will you do as your words?"

Bella diam sejenak, kemudian ia mengangguk kembali, ia tau apa yang akan terjadi pada hari Senin, atau tepatnya 7 hari lagi.

Setidaknya dalam 7 hari itu, ia dapat memantapkan hatinya jika memang sesuatu yang tak diinginkan olehnya terjadi.

"I'm going home"

"Salam buat mamah lu, bilangin, Bella kangen masak bareng"

Bagja mengangguk dan kemudian ia pulang.

Mungkin dari kalian berpikir, sebenarnya apa yang terjadi di anatara Bagja dan Bella ini? Well this is not only typical Highchool Love Stories.

Yang dimana Bella mengejar Bagja dan mengharapkan perasaanya terbalaskan, lalu saat Bagja sudah menemukan seseorang, Bella akan hancur sehancur hancurnya, dan kemudian ja putus asa dan mengakhiri hidupnya.

No.

This is a Complicated Highschool Love Stories.

Bella memang betul menyukai Bagja, sangat menyukainya, ia berusaha sebisanya agar membuat Bagja membalaskan perasaannya tersebut.

Meskipun tidak dengan cara seperti orang lain.

Bella itu Tsundere.

Ia memang terkenal dingin kepada siapa saja. Bahkan ke teman temannya. Ia hanya memang terlahir demikian, berjalan tanpa eskpresi, membuat wajahnya terlihat seperti orang tak berperasaan.

Hatinya beku bagaikan es balok dari warung pinggir jalan.

Dicairkan dengan kehadiran Bagja.

Bella kadang memberikan susu kotak kepada Bagja, kadang memberikannya jaket saat Bagja tiba tina tertidur di kelas, kadang memarahinya jika ia membolos kelas.

Berharap dengan sikap perhatiannya itu, bisa membuat Bagja menumbuhkan perasaan yang sama.

Kalian tau bagaimana ia mengakui perasaaannya kepada Bagja?

Saat itu, kelas sedang ramai, Bella bosan di kelas, ia juga bosan memperhatikan Bagja yang terus terusan bermain game di ponselnya.

Sehingga ia pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah meja Bagja.

"Heh, gue suka sama lu"

Kelas pun hening melihat peristiwa tersebut.

Bagja menghela nafas dan mematikan ponselnya.

"Makasih, tapi buang jauh jauh perasaannya, itu cuma nyakitin lu doang"

"gamau" setelah itu Bella pergi keluar kelas entah kemana.

Bagja? Hanya memandang Bella aneh

Dan dari sanalah Bella mulai lebih memperlihatkan sisi hangatnya meskipun kadang terkesan canggung.

Only for him.

Tetapi Bella tak pernah memaksa Bagja atau menuntutnya seperti orang lain yang tiba tiba menangis karena orang yang disukainya tak kunjung membalas perasaanya.

Well, menurut Bella, one sided love seperti ini lebih seru.

Bagaikan tantangan.

Membuat Bella giat melakukan apapun itu agar Bagja jatuh kepadanya.

Walau menyakitinya perlahan.



Walau menyakitinya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang