ㅤㅤFOURTY SEVEN

1.3K 168 50
                                    

Lampu lampu terang disamping cermin itu menyilaukan matanya, tetapi ia harus bertahan dengan ini semua demi riasan yang cantik.

Bedak menjadi alasan dirinya menahan nafas agar tidak bersin dan mengacaukan segalanya.

Kumpulan alat make up berwarna warni memenuhi meja rias. Tak lupa ia harus menahan lehernya untuk tetap tegak karena hijab yang ada di kepalanya yang sangat berat.

Akad nikah akan dilaksanakan pagi ini. Sebentar lagi, sang calon mempelai pria akan mengucapkan ijab qobulnya, dan barulah sang calon mempelai wanitanya boleh keluar.

"Aduh anak bunda cantik sekali" bunda Bella masuk dengan riasan wajah yang sangat cantik, membuat dirinya terlihat lebih muda.

"Bun, semoga dia ngucapinnya lancar ya"

"Pasti lancar kok, kamu ga ketemu dia diem diem kan tadi?"

"Engga kok, Bun, cuman tadi dman twitter aja, hehe"

"Ih kamutuh, gaboleh"

"Ya gimana dong, kangen akutuh, Bun"

"Dasar ya kamu dari dulu bucin terus sama dia"

"Kan cinta mati, Bun"

"Halah"

Tok tok tok

Pintu pun terbuka.

"Waduh cantik banget, Kak Bel haha"

"Makasih, José "

Setelan jas yang melekat pada tubuhnya ini membuat adik Bella terlihat 10 kali lipat tampannya. Tak heran jika Sena-teman sekilah José, menyukainya.

"Itu, mempelai prianya udah selesai ngucapin ijab qobulnya, tadi asalnya Kak David yang disuruh manggil, malah aku yang disuruh"

"Iya gapapa, José. Ayo Bel" Bella dibantu ibunya untuk berdiri dan keluar dari kamarnya.

Banyak orang yang menatapnya kagum di ruang tengah, banyak yang memujinya dan menariknya sebentar hanya untuk mengucapkan "cantik banget".

Ia melirik ke arah teman temannya, Haera, Frysca, Retha dan Jena yang menggendong Linda, tak lupa disebelahnya ada Rafi sahabatnya yang selalu terlihat tampan.

Ia juga melihat Adnan dan Alya yang duduk bersampingan, Dika dan Amel yang sudah menjadi suami istri, Reza pun yang duduk bersampingan dengan sepupunya, Caca, Sadam yang masih sendiri, Azka yang juga masih sendiri yang ditemani oleh Adip, Firdaus dengan kembaran perempuannya, dan Dimas yang tersenyum ke arahnya.

Senyumnya sangat lebar, membuat siapapun pasti merasa damai melihatnya.

Tetapi Bella tau, senyumnya itu untuk menutupi rasa sedihnya melihat Bella sekarang yang menggunakan baju pengantin berwarna putih dan terlihat cantik menggunakan hijabnya, berjalan melewati Dimas dan menuju meja.








Bagja, yang diujung sana terlihat tampan dengan pakaian serba putih tak lupa peci putihnya yang menampilkan jidat mulusnya, menunggunya untuk duduk disebelahnya.

Setelah sampai, ia duduk di sebelah Bagja dan tersenyum haru kepadanya.

"Silahkan kepada mempelai wanita untuk mencium tangan sang suami"

Bella meraih tangan Bagja langsung menciumnya sebagai tanda hormat kepada sang suami.

Setelahnya Bagja mencium dahi Bella lama, dan ia juga mencium kedua pipi Bella membuat para saksi kaget dan juga gemas dengan keduanya.

"Bagja ih" bisik Bella.

"Gapapa, kan udah sah, hehe"

Setelah menandatangani buku nikah masing masing, dan saling menyematkan cincin di jari masing-masing, saatnya yang ditunggu tunggu adalah foto keluarga.

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang