ㅤㅤFOURTY FIVE

888 151 14
                                    

Bagja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sebelumnya ia memberi tahu teman temannya terlebih dahulu untuk membantu Adnan yang sudah hampir kehilangan darah sangat banyak. Dan juga ia meminta Reza untuk ikut bersamanya.

Adnan tak sengaja bertemu dengan Satya di jalan, dan Satya terlihat di daerah dekat kos-kosannya Bella. Anehnya tau dari mana Satya, padahal tak ada seorang pun anak kampus kecuali Adnan yang mengetahui tempat tinggal sementaranya Bella itu.

Satya Wiguna.

Bagja tak pernah tau siapa dia, tapi ia sedikit mendapat potongan potongan gambar setiap kali mendengar namanya.

Seperti nama seseorang teman lama yang ia ketahui.

'pokoknya bang kalo ketemu dia, lu panggil aja nama kecilnya, tapi gue gatau nama kecilnya siapa, setau gue sama kayak Tayo gitu tapi beda vokalnya aja, argh WOI AZKA PELAN PELAN DONG!'

Itu yang Adnan katakan, sampai saat ia memarahi Azka pun ikut terputar juga di kepalanya.

Sesampainya ia tiba, langsung saja ia turun dari mobilnya dan berlari masuk. Namun ia ditahan oleh Reza.

"Jangan rusuh, Ja, lu rusuh yang ada bakal lebih buruk lagi"

Bagja berusaha menenangkan dirinya dan pelan pelan berjalan masuk diikuti oleh Reza.

"Bang, mencar ya carinya"

Dengan begitu Reza pun mencari di lantai bawah dan Bagja mencari di lantai atas.

Ia menaiki undakan tangga dengan hati hati, sesekali mengarahkan senter ponselnya kesana kemari.

Sampai ia tiba di suatu lorong yang di kanan kirinya terdapat pintu pintu kamar para penghuni.

Satu satu ia membukanya dengan hati hati.
Sampai pada saat ia di ujung.

"Astaga" kagetnya Bagja melihat beberapa orang disekap di ujung ruangan dengan tali yang mengikat tangan mereka masing masing dan kaki yang terakat juga dengan kaki satu sama lain.

Ada yang terlihat tertidur, ada juga yang terduduk sambil bergetar saking ketakutannya.

Orang tersebut menatap Bagja takut, dan menelungkupkan kepalanya.

"Gapapa gapapa, saya disini mau cari temen saya, Bella"

Setelah itu orang tersebut mendongak, ia pun berusaha bangun untuk menggapai Bagja, namun gagal karena kedua tangan dan kakinya yang di tali oleh tali rafia merah.

Bagja pun langsung saja berjongkok dan membantunya untuk duduk kembali.

Ia melepas lakban tersebut.

"Tolong dia, tolong Bella, pria itu gila, dia sangat gila"

"Dia membawa pisau kecil di tangannya, tolong Bella tolong sekalii"

PRANGG!!!

"AARGHH SIALAN, BAGJA!" Suara Reza terdengar dari bawah diikuti dengan suara suara jatuhan barang lainnya.

Langsung saja Bagja membantu membuka tali di tangan orang tersebut.

"Bantu lepaskan yang lainnya ya"

Ia langsung saja turun menuju ke bawah dan melihat Reza yang berlari pincang ke arahnya sambil memegang lengan atasnya.

"Napaa, Za?"

"Ja, orang itu gila parah, dia psycho parah, Ja"

"Tapi lu udah nemu Bella?"

"Ngga Ja, gue ga ketemu Bella"

 ࣧ 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐆𝐉𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang