Chapter 11| 🐹

803 101 15
                                        

Berhubung cerita nya sudah mulai sedikit complex, bacanya pelan pelan aja yaa ...

Biar paham alurnya 😊✌🏻

.
.

Jihoon kini masih mengendarai mobil nya menuju ruang bawah tanah, karena yang Jihoon tau semuanya masih berkumpul disana, untuk itu ia mengendarai mobil nya menuju sekolah kembali.

'Kenapa semuanya tampak terkait ?'

Jujur rasanya Jihoon ingin segera berlari dan bertanya pada Minhyun, apakah ia tahu bahwa Jaehwan mengenal Donghan atau tidak.

Haruskah Jihoon yang menanyakan langsung sendiri pada Jaehwan secara pribadi ?

Lagi pula hanya Jihoon juga lah yang mengetahui kedua sepupu Donghan ... Kim Taehyung, dan Kim Jaehwan.

Semua pemikiran pemikiran itu seraya berputar di otak Jihoon selama perjalanan menuju sekolah.

Setelah sampai Jihoon segera memarkirkan mobil nya, dan berjalan menuju ruang bawah tanah.

Ruang bawah tanah itu tampak sepi.

Jihoon pun mengedarkan pandangannya pada sekeliling tempat itu.

Hening.

Tak ada tanda bahwa Anggota Hidden Eye yang berada di sana.

Berhubung Jihoon merasa tak ada seorang pun disana, Jihoon langsung menelfon Woojin.

Tut Tut Tut ...

"Kenapa Woojin tidak bisa dihubungi ?" gumam Jihoon pelan.

Jihoon pun mencoba kembali menelfon Woojin.

Namun nihil telefon tersebut tak diangkat oleh Woojin.

"Kemana Woojinie ? kenapa tidak mengangkat telefonku ?"

Setelah dirasa Woojin tak dapat dihubungi Jihoon pun mencoba menelfon Daniel, Minhyun, Jinyoung, Seongwu satu persatu.

Tapi tetap sama tak ada yang bisa ia hubungi.

"Apakah handphone ku yang bermasalah ?"

Jihoon segera memeriksa handphone nya siapa tahu memang handphone nya lah yang bermasalah .

'Aneh tak ada yang salah dengan handphone ku ?'

Karena rasa penasaran Jihoon, Jihoon pun mencoba menelfon Woojin untuk yang terakhir kali nya, sebab jika Woojin tak mengangkatnya juga, Jihoon berinisiatif untuk pulang dan berniat akan memarahi Woojin keesokan harinya karena tak mengangkat telefonnya.

Tut .... Tut ...

"Hallo"

"Hah ~ Woojinie !! kenapa la—"

Bugh

Terdengar suara hantaman keras benda tumpul membentur tengkuk Jihoon.

Kepala Jihoon terasa berdenyut hebat, dan perlahan terasa aliran darah merembes pada kepala bagian belakang Jihoon.

'Ada apa ini ?' gumam Jihoon dalam hati.

Badan Jihoon melemah, kaki kaki nya terasa lemas, pandangan Jihoon perlahan mulai memudar.

'Di ..-'

Dugh

"Hampir saja" ucap pemuda tinggi dengan sebuah balok ditangannya. "Bawa dia !!" lanjut ucap pemuda tersebut pada salah satu bawahannya yang berada di sampingnya.

CRYPT [2PARK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang