"Bos"
"Apa ?" tanya pemuda itu acuh tak acuh.
"Seperti nya anak ini terluka lumayan parah bos"
"Haish .... jangan mengada ngada coba kau cek dengan benar" ucap pemuda itu tanpa menoleh sedikit pun kearah bawahannya.
"Iya bos, darah di belakang kepala nya lumayan banyak bos" ucap bawahannya itu yang terdengar mulai panik.
"Hah ~ merepotkan"
Tak berapa lama pemuda itu pun membuat panggilan telefon kepada seseorang dengan nada sedikit mengancam.
"Antarkan kita ke klinik tempat biasa dulu" ucap pemuda yang disapa 'bos' kepada bawahan lainnya yang sedang mengendarai mobil.
Mobil itupun berhenti di salah satu klinik terpencil yang berada di kawasan sepi penduduk.
"Bawa dia kedalam" ucap pemuda itu singkat.
Tanpa basa basi bawahannya tersebut langsung mengangkat pemuda manis itu menuju klinik yang dimaksud.
"Siapa lagi yang kau bawa ?" ujar sang dokter saat menatap pemuda manis yang baru saja di taruh pada kasur periksa yang berada di sana dalam kondisi tak sadarkan diri.
"Sudah jangan banyak tanya .... lakukan saja tugasmu !" geram pemuda itu pada sang dokter muda.
Ingin rasa nya dokter itu memukul mulut pemuda yang di hadapannya, namun apa daya keluarga sang dokter telah diancam olehnya.
Dokter muda tersebut langsung memeriksa kondisi sekaligus mengobati luka pada belakang kepala pemuda manis itu, yang tak lain adalah ....
.....Jihoon.
Terdapat 7 jahitan yang harus dilakukan oleh dokter tersebut untuk menutupi luka tersebut.
'Kasihan sekali dirimu ... maaf aku tak bisa membantu mu lebih jauh' gumam dokter muda itu dalam hati.
"Seperti nya anak ini perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk belakang kepala nya, namun klinik ku ini tak memadai kau bisa memeriksanya di rumah sakit yang lebih besar" ucap sang dokter muda menjelaskan.
"Tak perlu .... penanganan ini sudah lebih dari cukup" ucap pemuda itu dengan acuh nya.
Dokter muda itu pun mengepalkan tangannya yang bebas di dalam saku kantong dokter nya.
"Terimakasih dok" ucap salah satu pemuda lainnya, yang sudah dapat di pastikan bukan pemuda yang disapa 'bos' yang mengatakannya.
"Untuk apa kau berterimakasih padanya ?' ucap pemuda yang disapa 'bos' itu sambil mengerutkan alisnya dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Sudah angkat dia, jangan menghabiskan waktu disini"
Anak buah dari pemuda itu pun hanya dapat menuruti atasannya itu tanpa membantah sedikitpun.
***
Tap Tap Tap
Terdengar suara hentakan kaki yang sedikit bergema pada ruang bawah tanah tersebut.
Woojin membalikkan badannya ke arah sumber suara.
"Ji—"
Manik Woojin membelalak, cairan bening dari maniknya tak dapat terbendung lagi.
Hati nya hancur, dan rasa khawatir nya semakin memuncak.
"Ada apa Woojin-ah ? apa yang terjadi ? kenapa kau seperti itu ?" ucap pemuda yang baru saja datang dan mendekati Woojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYPT [2PARK][END]
Fiksi PenggemarWoojin adalah seorang pemuda yang berstatus sebagai siswa senior high school, yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi, hingga ia menemukan tempat yang selama ini tidak diketahui oleh kebanyakan penghuni sekolah..... ......ruang bawah tanah 'Di-di...